tag:blogger.com,1999:blog-12813037339145986352023-11-16T19:44:44.149+07:00Sema FE. Universitas Gunung LeuserBlog ini adalah blog resmi Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi universitas Gunung LeuserSema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-56377424546920759542015-11-18T10:29:00.002+07:002015-11-18T10:29:20.807+07:00Hotel Sartika KutacanePelatihan Di Hotel SartikaSema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-90983101429087419682014-12-10T13:52:00.001+07:002014-12-10T13:52:08.843+07:00OPINI Revolusi Pendidikan Organisasi Universitas Gunung Leuser Kutacane<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px; text-align: justify;">
Apa tidak lebih baik, tata pemerintahan mahasiswa ugl diperbaiki terlebih dahulu. Serti mpm, dpm, kpu (kipma) dan ad/art dibuat dulu dan baru diadakan pemilihan presiden mahasiswa.</div>
<div style="background-color: white; color: #141823; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">Solusi dari aku sih untuk membentuk dpm, mpm serta kpu harus ditunjuk semacam MPMS (majelis permusyawaratan mahasiswa sementar) yang nantinya akan menjadi "embrio" bagi pemerintahan mahasiswa itu sendiri.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">adapun tugas dari MPMS ini adalah :</span></div>
<br />
<div class="text_exposed_show" style="background-color: white; color: #141823; display: inline; font-family: Helvetica, Arial, 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19.3199996948242px;">
<div style="margin-bottom: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">1. membentuk mpm;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">2. membentuk dpt;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">4. membentuk kpu;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">5. membuat dan mengesahkan ad/art.</span></div>
<br />
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">Setelah itu tugas selanjutnya adalah mengkader point 1, 2 dan 3</span><span style="line-height: 19.3199996948242px;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">yang nantinya akan mengawali jalannya pemerintahan mahasiswa dengan mengadakan pemilihan PRESMA yang di adakan KPU dan setelah terpilih nanti PRESMA terpilih lantik oleh MPM (red. Bukan Rektor)</span></div>
<br />
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">Lalu siapa MPMS itu sendiri,?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">ada dua pilihan menurut saya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">a. Para senior universitas yang peduli akan generasi organisasi kampus;</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="line-height: 19.3199996948242px;">b. Adalah orang tua kita di kampus yang peduli akan pendidikan organisasi bagi anak-anak nya.</span></div>
<br />
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Tidak usah bicarakan kepentingan ini itu, kepentingan ini itu silakan di angkat lagi setelah teta pemerintahan bagus.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
Jangan memasak air di bejana yang kotor bila inginkan kualitas air bagus. Bila perlu ganti bejana tersebut dengan yang lebih baik agar air yg dimasakpun berkualitas.</div>
<div style="margin-bottom: 6px; margin-top: 6px; text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-7250771933146090252013-01-16T01:04:00.003+07:002013-01-16T01:04:28.240+07:00UJIAN JANGAN PAKE METODE MENGHAPAL<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Ada
tiga tahap persekolahan yang katanya harus dilalui setiap manusia di Indonesia,
yakni SD, SMP dan SMA. Wajib belajar 12 tahun dalam bahasa sehari harinya.
Semua institusi pendidikan tersebut untuk menyeleksi peserta didik serta
sebagai indikator terhadap kelulusan dan naik kelas pasti selalu melalui
mekanisme yang namanya ujian. institusi pendidikan tersebut dalam melaksanakan
ujian tertulis pasti lebih mengedepankan yang namanya konsep menghapal
pelajaran, apalagi tipikal gurunya yang CBSH (catat buku sampai habis).
Biasanya guru seperti ini adalah guru warisan orde baru yang berhasil menjadi
tenaga pendidik dengan segepok uang dan segenggam nepotisme,hah katanya sebagai
pencerdas kehidupan berbangsa, namun esensinya malah sebaliknya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Bahkan
setelah mengecap yang namanya bangku perkuliahan terkadang, bahkan sering masih
diperhadapkan kepada metode ujian yang mengutamakan metode menghapal, kurikulum
pendidikan kebanyakan menawarkan materi ujian yang mengutamakan menghapal, dan
bukan memahami atau menganalisis, tentu saja hal tersebut memaksa banyak
peserta ujian untuk mencontek coba kalau soal ujiannya memahami serta analisis
pasti budaya mencontek akan berkurang dan budaya diskusi semakin menanjak Jika
ingat waktu dulu maka saya termasuk orang yang sedikit sulit menghafal yang
namanya pelajaran apalagi yang ilmu alam , bisa jadi karena tingkat konsentrasi
yang rendah atau rasa malas yang
berlebihan atau mungkin karena memang
menghafal adalah pekerjaan yang membosankan menurut saya setelah menunggu,
apalagi menunggu diterima cintanya (hehehe).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Faktanya
menghapal merupakan cara yang sangat susah untuk mengkoleksi informasi yang
ada, selain memeras otak, menghapal dalam prosesnya tidak melatih kinerja otak
untuk memecahkan persoalan yang ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sama
seperti ketika ujian berlangsung, dengan
ujian yang membutuhkan jawaban dari hasil hapalan dapat menjadi boomerang bagi
si peserta ujian, apalagi soal ujiannya menuntut suatu jawaban dengan urutan
yang mesti sesuai, bisa saja tiba tiba otak blank terkait yang di hapal pada
malam hari sebelum ujian. Jika kejadian tersebut terjadi tentu saja akan muncul
‘kreatifitas’ baru dari peserta ujian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Nah
ketika ujian telah selesai maka banyak informasi yang disimpan di dalam otak
justru akan hilang dengan cepat seiring dengan hadirnya perasaan lega setelah
ujian selesai dilalui, hal ini dapat di buktikan dengan menanyakan kembali
jawaban ujian pada hari besok setelah ujian, kebanyakan kita akan mendapat
jawaban lupa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Sudah
seharusnya para tenaga pendidik lebih kreatif dalam memberikan soal ujian
kepada peserta didiknya, metode pemahaman dan analis merupakan suatu inovasi
dalam pelaksanaan ujian. Dalam ujian
hendaknya diperbolehkan berdiskusi dan membaca buku, kemudian soal yang
dihadirkan adalah contoh kasus yang harus dianalisis berdasarkan data dari buku
maupun hasil diskusi, yakinlah jawaban setiap peserta ujian pasti tidak akan
pernah sama secara keseluruhan, tenaga pendidik sepertinya harus menilai
peserta didik dari penyampaian informasi dan pemahaman saat ujian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">Dengan
metode seperti ini tenaga pendidik juga akan lebih berpikir luas dalam mencari
ide untuk menghadirkan soal yang menantang berpikir peserta didiknya, soal
seperti “sebutkan ciri ciri x berdasarkan pendapat y” hanya akan membuat tenaga
pendidik malas dalam berpikir dan berinovasi, dan berujung kepada meningkatnya
budaya mencontek diantara peserta didik.<o:p></o:p></span></div>
Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-9062918179334166122013-01-16T01:03:00.002+07:002013-01-16T01:03:23.544+07:00UNTUK APA KULIAH?<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Menurut saya, kuliah
tidak hanya untuk mencari ijazah saja. Tidak hanya untuk mendapatkan title
sarjana, memakai toga dengan gelar yang sedemikian rupa dan asumsi mudah
mendapatkan kerja. Kuliah juga bukan hanya proses pembelajaran formal yang
wajib diikuti oleh seluruh individu, karena pada kenyataannya tidak semua orang
sukses bertitle sarjana. Beberapa diantaranya hanya tamatan SMA, bahkan lebih
rendah, namun mereka pandai mengatur strategi untuk bisa mengembangkan usahanya
yang tentunya disertai tekad, kerja keras dan doa yang kuat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kuliah. Sebagian orang
menganggapnya kuliah adalah hal yang percuma. “Alah, wong S1 saja banyak yang
nganggur, kuliah nggak kuliah sama saja, belajar kan bisa dari mana aja.”. Ada
lagi yang mengatakan, bahwa kuliah itu Cuma formalitas saja, bahkan penjurusan
yang bersifat “umum” dan tidak spesifik hanyalah kamuflase saja. Bayangkan,
pada kenyataannya, lulusan ini bekerja disitu, lulusan itu malah bekerja
disini. Begitu misalnya, katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pelajaran memang bisa
didapatkan darimana saja, namun bagi orang yang menghargai waktu, mencintai
dirinya sendiri dan berfikir maju, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk
menuntut ilmu setinggi-tingginya. Setidaknya, dengan stereotype sebagian orang
yang seperti itu terhadap pendidikan di bangku kuliah, kita bisa mematahkannya,
yaitu dengan menjadi mahasiswa teladan. Mahasiswa yang tidak hanya
kuliah-pulang-sesekali disambi bermain. Di samping kuliah, kita bisa mengadopsi
aktivitas-aktivitas lain seperti membaca buku di perpustakaan, bergabung ke
komunitas yang bidangnya sesuai dengan minat kita, atau sambil bekerja
freelance yang sesuai dengan bidang kita untuk memantapkan karir kita
selanjutnya. Hal-hal tersebut menurut saya adalah pilihan dari orang-orang yang
mencintai ilmu dan suka belajar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Semuanya memang kembali
kepada diri kita sendiri. Yang penting, ada konsep untuk maju. Ada pola pikir
untuk menjadi pribadi yang lebih baik agar bisa memberikan kontribusi untuk
kehidupan di sekitar kita, khususnya kepada masyarakat. Pengabdian kita untuk
kemajuan masyarakat sangatlah diperlukan mengingat kehidupan tak pernah jauh
dari dilemma dan konflik yang merujuk pada labilnya kondisi di berbagai bidang.
Intinya, masa depan masih membutuhkan orang-orang hebat, ya, kalau bukan kita,
siapa lagi penerusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Kuliah dan tidak
kuliah, jangan pernah menyamakan itu. Memang terkadang ada orang yang kuliahnya
terkesan “nyeleneh” atau asal-asalan. Namun, jangan pukul rata atas semua itu.
Orang yang betul-betul kuliah, betul-betul terlibat dalam atmosfir perkuliahan
dan belajar dengan total di dalamnya, tidak bisa disamakan dengan mahasiswa
yang belajarnya hanya datang, duduk dan diam di kelas kemudian pulang. Apalagi
jika disamakan dengan orang yang tidak kuliah. Namun bukan berarti juga orang
yang tidak kuliah lebih buruk, tidak juga. Semuanya tergantung pembawaan diri
masing-masin individu dan bagaimana kondisi lingkungan di sekitar mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Lantas, apa yang
sebenarnya menjadi pembeda? Jawabannya adalah pola pikir. Setidaknya, kuliah
itu dapat mematangkan pola pikir. Dalam perkuliahan, kita dituntut untuk cepat
dan sigap dalam mengambil keputusan. Kita dijejali begitu banyak tugas dengan
deadline yang ditentukan, hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan
individu dalam manajemen waktu. Setidaknya, dengan terbiasa dengan hal-hal
seperti itu, kita terlatih untuk bijak dalam memutuskan sesuatu dan dapat
menganalisanya terlebih dahulu. Karena dengan banyaknya pengalaman yang didapat
saat kuliah, kepekaan kita akan terlatih. Semakin banyak pengalaman, maka
semakin peka. Dengan kepekaan itu, kita bisa menyadari konsekuensi apa saja
dari keputusan yang akan diambil dan bisa menimbangnya dengan baik sesuai
maksud dan tujuan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Saya selalu ingat
kata-kata dosen saya, “Seorang sarjana, walaupun ia pada akhirnya hanya menjadi
Ibu Rumah Tangga saja, pasti dia akan beda. Beda dalam mendidik anak-anaknya.
Jadi, kuliah itu tidak ada yang sia-sia.”. Kata-kata itu terus terpikir dalam
benak saya. Itu bagi perempuan, dan bagi laki-laki, bekerja adalah sebuah
keharusan. Maka, semakin banyak pengalaman, semakin luas relasi yang didapat
semenjak perkuliahan, maka semakin peka dan semakin bijaklah kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jadi, apapun masa depan
kita, tergantung pada kredibilitas yang kita tentukan dari sekarang. Kuliah dan
tetap semangat my friends! <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-36321096093646396942013-01-16T01:02:00.002+07:002013-01-16T01:02:31.646+07:00PENDIDIKAN FORMAL VS PENDIDIKAN NON FORMAL<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 14pt; line-height: 115%;">Pendidikan, siapa yang
tidak mengenyam sebuah pendidikan. Pendidikan bisa kita dapat diberbagai
tempat. Pendidikan bisa kita dapat melalui pendidikan formal atau informal.
Pendidikan informal adalah pendidikan yang didapat dari pendidikan yang
bersifat tidak resmi, seperti pendidikan alam dan pendidikan lain diluar
pendidikan disuatu lembaga sekolah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Sedangkan pendidikan
formal, yaitu pendidikan yang biasa kita lihat di sekitar kita seperti
pendidikan yang kita peroleh di sekolah dasar hingga perguruan tinggia.
Pendidikan formal cenderung mengarah dan terpaku kepada kurikulum yang ada dan
cenderung mengikuti dari suatu sistem tertentu. Pendidikan formal lah yang
diakui oleh pemerintah di Indonesia yang disertifikasi serta berijasah sebagai
tanda kelulusan. Pendidikan formal yang memadukan pelajaran konstektual dan
praktek yang mengharapkan siswa dapat belajar secara teori dan praktek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Pelajaran formal dengan
karakteristik belajar dikelas dan terpusat oleh guru atau dosen sebagai
pembimbing dan pengajar dalam pembelajaran formal. Terdapat suatu reward dalam
pendidikan formal yaitu nilai atau angka tertentu yang mensimbolkan bahwa siswa
tersebut disebut pandai atau memiliki suatu kelebihan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Selanjutnya, adalah
pendidikan informal. Pendidikan ini sangat jarang kita temui di Indonesia,
entah sebab apa pendidikan informal cenderung tidak diminati. Apakah karena
kurangnya sosialisasi pendidikan informal atau memang kurangnya pendidikan
informal di Indomesia. Sebagai contoh, terpadat suatu sekolah alam yang
bersifat tidak formal. Pendidikan ini berciri khas karena menggunakan konsep
alam. Tempat belajarnya pun bukan di kelas ruangan melainkan di alam yang
terbuka dan pelajarannya pun tidak teks book melainkan sebuah ketrampilan-ketrampilan
yang dibekali dari tentor yang sudah mahir dengan alam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Selain ketrampilan yang
diajarkan juga tedapat pendidikan yang bersifat etika dan tata krama guna
memndidik para siswa agar dapat bersopan santun terhadap masyarakat
disekelilingnya. Kemudian, pendidikan informal yang lainnya terkadang tidak
kita sadari, tapi sebenarnya pendidikan informal kita dapatkan setiap saat.
Misalkan pendidikan keluarga, tentunya kita semua punya keluarga dan disetiap
keluarga pasti kita pernah dapat suatu nasehat dari orang tua kita atau dari
sanak keluarga kita yang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hal itu lah yang juga
bisa dimasukan dalam pendidikan informal. Pendidikan keluarga, sangat lah
penting bagi kehidupan bermasyarakat. Dikarenakan sebelum seseorang terjun ke
dalam kehidupan bermasyarakat, seseorang terlebih dahulu pasti dapat pendidikan
keluarga dan jika di dalam keluarga kita dapat pendidikan yang baik dan terarah
seperti pendidikan mengenai akhlaq, etika, cara bertutur kata dan pendidikan
yang lainnya yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Jika seseorang sudah
terbiasa melakukan sesuatunya dengan terbiasa, masa dia akan selalu melakukan
sesuatu hal juga dengan seperti apa yang dia biasa lakukan. Atas dasar itu lah
pendidikan keluarga sangat diperlukan. Karena jika seseorang telah sukses di
dalam keluarganya, bukan tidak mungkin jika seseorang terjun ke dunia
masyarakat yang lebih luas dari keluarga, maka masyarakat tersebut akan baik
pula tergantung bagaimana keluarga mendidiknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Itu lah pelajaran mengenai
pendidikan formal dan informal, yang kedua-duanya sebenarnya saling melengkapi
dan dapat saling bermanfaat. Kata kunci yang paling penting adalah pendidikan
sangat lah diperlukan bagi seseorang agar seseorang dapat berperilaku baik,
cerdas, beretika baik di kehidupan bermasyarakat. Jika semua orang di sebuah
lingkungan masyarakat memiliki pendidikan yang baik, maka bisa dipastikan di
lingkungan tersebut masyarakatnya bisa tentram, damai dan nyaman hanya karena
satu hal yaitu pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 115%;">Hal ini harus perlu
dibina dan diterapkan disetiap keluarga, karena keluarga merupakan unsur
terkecil dalam sebuah masyarakat. Dari hal kecil ini lah pendidikan bisa tumbuh
perkembang menjadi besar. Jika dari hal kecil ini bisa dibina dengan baik, maka
hal kecil yang tumbuh menjadi besar dapat menjadi baik bula. Tergantung dari
bibit yang kita tanam dari awal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-46018412753325229072013-01-16T01:00:00.003+07:002013-01-16T01:00:34.469+07:00APA ITU ANDRAGOGI?<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Kamu
anak SD? Bukan, Kamu anak SMP? Bukan, Kamu anak SMA? Bukan, terus apa dong?
Mahasiswa dong. Kalo Mahasiswa kenapa masih mengandalkan pelajaran di sekolah,
kalo gitu sama aja dong kayak anak Sekolahan -_-“</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Yap,
kalo temen-temen ngaku anak kuliahan atau mahasiswa sebaiknya menghilangkan
beberapa kebiasaan ala anak sekolahan. Anak sekolahan mengerjakan PR,
bergantung pada gurunya dan tidak berkembang. Sedangkan kita–kita adalah anak
kuliah yang akan berkembang jika kita mencari kalo cuma duduk manis nunggu apa
yang dikasih dosen itu tidak akan berkembang. Mahasiswa lebih menganut
pembelajaran Andragogi, yang akan kita bahas di artikel ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Andragogi
adalah ilmu atau seni yang membantu orang dewasa belajar. Andragogi adalah
kelanjutan dari Paedagogi yang banyak memberikan tanggung jawab segala
keputusan tentang pembelajaran kepada gurunya dan meletakan murid sebagai dalam
satu peranan yang terikat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Malcolm
Knowles dalam bukunya The ModernPractice for Adult Education menekankan bahwa dasar
Andargogi setidaknya ada empat asumsi yaitu; Konsep kemandirian mengatur diri;
pengalaman orang dewasa adalah khazanah; kesiapan untuk belajar bergantung pada
kebutuhan; dan orientasi pada belajar adalah berpusat pada kehidupan atau
masalah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Lebih
rincinya berikut ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">1.
Mandiri (Self Dirrecting)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Mahasiswa
seyogyanya dilibatkan dalam proses perencanaan pembelajaran karena dosen hanya
berperan sebagai pemandu atau sumber materi. Proses pembelajaran menjadi
tanggung jawab bersama antara mahasiswa dan dosen karena dosen menjadi sumber
dan katalisator.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">2.
Banyak dan beragam pengalaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Keaneka
ragaman pengalaman mahasiswa memiliki tiga implikasi:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">a.
Teknik – teknik partisipatoris yang eksperensial seyogyanya digunakan agar
dapat membuka pengalaman – pengalaman mahasiswa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">b.
Provision seyogyanya dibuat untuk mahasiswa untuk merencanakan bagaimana
mengaplikasikan hasil belajarnya ke dalam kehidupan nyata<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">c.
Kegiatan – kegiatan seyogyanya bergabung menjadi satu dan mendorong mahasiswa
untuk memperhatikan pengalaman – pengalaman secara objektif dan belajar
bagaimana belajar yang sesungguhnya itu dari mereka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">3.
Siap untuk belajar<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Kurikulum
diorganisir agar mempertemukan keperdulian kehidupan nyata individu, daripada
hanya memenuhi satu tuntutan untuk mensponsori lembaga semata. Konsep kesiapan
yang bersifat berkembang seyogyanya dipandang dalam pengelompokan mahasiswa.
Bagi sejumlah konsep belajar, kelompok homogen lebih efektif, dan bagi bentuk
lain belajar, kelompok heterogen lebih efektif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">4.
Berpusat pada kinerja (performance)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Sejumlah
implikasi muncul dari pernyataan ini:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">a.
Dosen mutlak menyesuaikan diri dengan kebutuhan individual dan mengembangkan
pengalaman belajar yang relevan dengan kebutuhan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">b.
Mengorganisir kegiatan belajar mahasiswa yang sesuai dengan konteks wilayah –
wilayah masalah, bukan hanya materi mata kuliah<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">c.
Sedini mungkin dalam sesi pembelajaran mahasiswa, harus ada satu proses latihan
dimana mahasiswa berkesempatan mengidentifikasi persoalan – persoalan tertentu
yang dapat mereka pecahkan dengan lebih memadai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Jika
pertanyaannya adalah mengapa harus menggunakan Andragogi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Karena
mahasiswa bukan lagi siswa yang harus digiring kesana kemari dalam pencarian
ilmu, kalau kita sebagai mahasiswa masih saja mengikuti apa yang dikatakan
dosen dan tidak mengkritisi ketika dosen “mencekoki” kita dengan berbagai hal –
hal baru. Apa bedanya kita dengan anak TK atau anak SD?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Kita
sebagai mahasiswa memiliki hak untuk mendapatkan informasi yang seluas –
luasnya, bahkan saya pernah dengar di beberapa perguruan tinggi dosen hanya
datang, presensi dan keluar lagi setelah menanyakan tugas atau pertanyaan
tentang mata kuliahnya. Hal ini sah saja saya rasa, karena memang dosen
seharusnya tidak terlalu banyak mengoceh hal – hal yang tidak jelas. Ambilah
contoh seorang dosen yang lebih sering menceritakan pengalaman pribadinya
ketimbang materi. Saya rasa lebih baik ia menggunakan metode datang – presensi
– pulang begitu saja daripada celotehannya tidak bermafaat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Namun
adapula mahasiswa yang selau menjadi “buntut” para dosen, mahasiswa yang
seperti itu tak ada bedanya dengan anak SD saja.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%; mso-bidi-font-size: 14.0pt;">Ya
setidaknya ketika sesuatu tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, mahasiswa
dan dosen sama – sama saling memperbaiki demi kebaikan bersama. Toh tidak ada
salahnya ketika dosenpun belajar dari mahasiswanya. Karena pembelajaran
Andragogi menekankan pada kemandirian dan share, dan prinsip Long Life
Education harus terus digenggam. Sehingga pendidikan di Indonesia akan semakin
menuju kearah yang positif dan dapat dibanggakan<o:p></o:p></span></div>
Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-49693935500756225262012-10-06T15:20:00.001+07:002012-10-06T15:20:09.755+07:00MAKALAH OBLIGASI<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 11.0pt;">1. Pengertian </span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif";"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span lang="EN-US">Obligasi
adalah</span></i><span lang="EN-US"> surat berharga atau sertifikat yang berisi
kontrak pengakuan hutang atas pinjaman yang diterima oleh penerbit obligasi
dari pemberi pinjaman (Pemodal).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Obligasi sendiri adalah bagian dari pada
efak. Efek adalah suatu surat berharga, yang dapat berupa surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap
derivatif dari efek.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US">Bila di lihat secara luas maka penjelasan
apa itu obligasi adalah sebagai berikut :
<i>Obligasi adalah</i> kontrak
keuangan. Penerbit obligasi, seperti perusahaan, akan membayar bunga kepada
pembeli obigasi secara periodik. Kemudian, pada akhir waktu tertentu, penerbit
obligasi membayar pokok obligasi yang biasa disebut nilai par. Sebaliknya,
pemegang obligasi memberikan sejumlah uang kepada perusahaan saat ini. Obligasi
biasanya dijual di pasar obligasi dan memiliki harga pasar yang dapat berubah
setiap saat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<i><span lang="EN-US">Obligasi
adalah</span></i><span lang="EN-US"> satu sekuritas yang berdasarkan pada IOU
dari penerbitnya. Obligasi ini tidak menawarkan hak istimewa kepada pemilik
perusahaan. Contohnya, 10 tahun obligasi AT & T memberikan hak untuk
menerima pembayaran kupon atau bunga secara periodik dan pokok atau face value
pada saat jatuh tempo. Pemegang obligasi tidak memiliki suara dalam pengambilan
keputusan di perusahaan. Banyak obligasi adalah Fixed-Rate Bond atau sekuritas
yang berpendapatan tetap karena perjanjian pembayarannya berbentuk kontraktual
dan tetap sepanjang waktu. Bagaimana pun beberapa obligasi membayar dalam
bentuk variabel income dan mengacu pada Floating-Rate Bond. Jangka waktu
obligasi tidak terlalu lama dan tidak terdapat risiko kebangkrutan, secara umum
risiko dari obligasi itu tergolong rendah dengan return yang rendah pula.
Biasanya obligasi kurang liquid daripada saham dan umumnya relatif tinggi
cashflow secara periodik (untuk membayar bunga kepada pemegang obligasi)</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">2. Karakteristik Obligasi <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">1. Nilai obligasi
(jumlah dana yang dipinjam) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dalam penerbitan obligasi, maka
perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan yang
dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah
penerbitan obligasi berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta
kinerja bisnis perusahaan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">2. Jangka waktu
obligasi <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setiap obligasi mempunyai masa jatuh
tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum masa jatuh tempo
obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin
pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena
dianggap risikonya kecil. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">3. Principal dan Coupon
rate <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah
uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada pemegang
obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption
value, maturity value, par value or face value. Coupon rate juga disebut
nominal rate, adalah tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada
pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya pembayaran bunga setiap tahun kepada
pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon. Tingkat
persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon.
Contohnya, obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan
membayar bunga per tahun sebesar $80. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">4. Jadwal pembayaran <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Kewajiban pembayaran kupon obligasi oleh
perusahaan penerbit, dilakukan secara berkala sesuai dengan kesepakatan
sebelumnya, bisa dilakukan triwulan, semesteran, atau tahunan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">5. Diterbitkan oleh
perusahaan atau pemerintah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">3. Jenis-jenis obligasi</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
Sisi Penerbit<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Corporate
bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Government
bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat; <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l2 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Municipal
bond, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemda. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sistem
Pembayaran<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Zero
coupon bond, yaitu obligasi yang tidak mewajibkan penerbitnya membayar coupon
(bunga) kepada pemegangnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l3 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Coupon
bond (fixed coupun bond & Floating coupon bond), yaitu obligasi yang
mewajibkan penerbit untuk membayar coupon (bunga) baik tetap (fixed coupon bond)
maupun bunga mengambang (floating coupon bond)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
Sisi Hak Penukar<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Convertible
bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham penerbitnya (ditukar
saham emiten) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Exchangable
bond , yaitu obligasi yang dapat ditukar dengan saham afiliasi milik penerbit/
emiten <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Callable
bond , yaitu obligasi yang memberi hak kepada penerbitnya untuk melakukan
penarikan/pelunasan pada waktu tertentu (waktu penarikan biasanya sudah diatur
dalam perjanjian waktu penerbitan obligasi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l4 level1 lfo3; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Putable
bond , yaitu obligasi yang memberikan hak kepada pemilik/pemegang untuk
menukarkan/meminta pelunasan kepada penerbit/emiten.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dari
Sisi Jaminan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Secure
bond , yaitu obligasi yang dijamin pelunasannya dengan assets tertentu. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Guaranteed
bond , jika penjaminnya adalah pihak III <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Mortgage
bond , jika dijamin dengan real properties (gedung)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; mso-list: l1 level1 lfo4; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; line-height: normal;"> </span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Collateral
trust bond, jika dijamin dengan surat berharga (sekuritas, receivables)
Unsecured bond (Debentures), yaitu obligasi yang tidak dijamin oleh assets
tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 178.2pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">4. Manfaat Obligasi dan Risiko Obligasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; tab-stops: 178.2pt; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">A. Manfaat Obligasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah kita</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> mengenal apa itu obligasi dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bagaimana
karakteristiknya, kita</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> kemudian perlu mengetahui apa saja keuntungan dan risiko
berinve</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">stasi pada obligasi sebelum kita</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";"> memutuskan untuk berinvestasi pada
obligasi. Sebagai sebuah instrumen investasi, obligasi menawarkan beberapa
keuntungan menarik antara lain: </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -35.45pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Memberikan pendapatan tet</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ap (fixed income)
berupa kupon. <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Hal
ini merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapatkan
pendapatan bunga secara rutin selama waktu berlakunya ob</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">ligasi.
</span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Bunga yang
ditawarkan obligasi, umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan
deposito atau SBI. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; mso-add-space: auto; mso-list: l0 level1 lfo7; text-align: justify; text-indent: -35.45pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Keuntungan atas pen</span></b><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">jualan obligasi (capital
gain).<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">Disampingpenghasilan
berupa kupon, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi yang
dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibandingkan dengan harga belinya
maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih yang disebut
dengan capital gain. Jual beli obligasi tersebut dapat dilakukan di pasar
sekunder melalui para dealer atau pialang obligasi. Jual beli obligasi berbeda
dengan jual beli saham. Jika jual beli saham dinyatakan dengan nilai rupah,
misalnya saham A dijual seharga Rp 4.000 per lembar saham maka jual beli
obligasi dinyatakan dalam bentuk persentase atas harga pokok obligasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B. Risiko
Obligsi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Meskipun termasuk surat berharga dengan
tingkat risiko yang relative rendah, namun obligasi tetap mangandung beberapa
risiko diantaranya sebagai berikut :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">1.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Interest-Rate
Risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Harga dari sebuah obligasi akan berubah
pada arah yang berlawanan dari perubahan tingkat bunga. Jika tingkat suku bunga
naik, maka harga obligasi akan turun. Begitu pula sebaliknya, jika suku bunga
turun maka harga obligasi akan naik. Jika seorang investor harus menjual
obligasi sebelum jatuh tempo, peningkatan tingkat suku bunga bermakna bahwa
investor akan mengalami capital loss (missal investor menjual obligasi dibawah
harga beli). Risiko jenis ini dikenal dengan interest-rate risk atau market
risk. Risiko ini merupakan risiko yang pada umumnya dialami oleh investor pada
pasar obligasi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">2.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Reinvestment
Risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Variabilitas pada tingkat reinvestment
akibat adanya perubahan pada tingkat bunga pasar dinamakan reinvestment risk. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">3.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Call
Risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebagian perusahaan menetapkan untuk
menarik atau membeli obligasi yang diterbitkannya pada harga dan waktu
tertentu. Hal ini menyebabkan investor akan mengalami call risk dimana pada
tanggal tertentu perusahaan penerbit obligasi akan menarik kembali obligasinya.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">4.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Default
Risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Default Risk juga berkaitan dengan
risiko gagal bayar, artinya risiko penerbit obligasi yang mengalami
kebangkrutan. Akibat adanya risiko ini, obligasi yang memiliki Default Risk
dalam perdagangan di pasar obligasi mempunyai harga yang rendah dibandingkan
dengan U.S Treaasury securities. Dilain pihak, obligasi ini dalam perdagangan
di pasar obligasi memiliki yield yang lebih besar dari treasury bond. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">5.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Inflation
Risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Peningkatan Inflation risk atau
purchasing power risk disebabkan oleh bervariasinya nilai aliran kas yang
diterima oleh investor akibat dampak adanya security due inflasi. Contohnya
jika investor membeli obligasi pada coupon rate sebesar 7%, tetapi tingkat
inflasi adalah 8%, maka purchasing power aliran kas secara nyata akan
dikurangi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l6 level1 lfo6; text-align: justify; text-indent: -.55pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">6.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Exchange-Rate
Risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Obigasi yang diperdagangkan denominasi
valuta asing, memiliki nilai yang tidak dapat diketahui dengan pasti. Nilai
obligasi dalam mata uang acto baru dapat diketahui ketika pembayaran kupon atau
nilai pokok pinjaman terjadi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">7.
Liquidity Risk Liquidity atau marketable risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">bergantung pada kemudahan suatu obligasi
untuk dijual kembali sebesar nilai obligasinya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">8.
Volatility Risk <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Harga suatu jenis obligasi tertentu
bergantung pada tingkat suku bunga dan actor-faktor lainnya yang mempengaruhi
nilai obligasi tersebut. Perubahan pada actor-faktor tersebut berpengaruh pada
harga obligasi. Risiko jenis ini dikenal dengan volatility risk<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">5. Penerbitan Obligasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penerbit obligasi sangat luas sekali,
hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang
mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali.
Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lembaga supranasional, seperti misalnya
Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia
(Asian Development Bank).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemerintah suatu negara menerbitkan
obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam
denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi
internasionalsovereign bond). (<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sub-sovereign, propinsi, negara atau
otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi daerahIndonesia dikenal
sebagai Surat Utang Negara (SUN)[1] (municipal bond). Di<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa
juga disebut agency bonds, atau agencies.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Perusahaan yang menerbitkan obligasi
swasta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Special purpose vehicles adalah
perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset
tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebt Efek
Beragun Aset.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 14.0pt; line-height: 150%; mso-bidi-font-size: 12.0pt;">6. Tahap membeli obligasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Untuk melakukan investasi obligasi
terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui supaya tujuan investasi dalam
obligasi memberikan hasil yang maksimal dan sesuai dengan rencana. Tahap
tersebut dapat dilihat dalam diagram dalam tulisan ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">A.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Membuka
Rekening<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tahap awal yang harus dilakukan dalam
proses transaksi obligasi adalah memilih perusahaan sekuriats yang memiliki
divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi. Pilih
perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid baik trader/ dealer ataupun riset
serta fee yang kompetitif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan membuka rekening, Anda bisa
mendapatkan informasi perkembangan dan perdagangan obligasi setiap saat,
sehingga Anda mendapatkan pengetahuan pergerakan pasar obligasi secara akurat
dan up to date.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">B.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pahami
Produk Obligasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada tahap ini, investor dianjurkan
untuk mempelajari seluk beluk informasi yang dibutuhkan mengenai obligasi, baik
mengenai investasinya sendiri, potensi risiko yang terkandung maupun potensi
keuntungannya. Hal ini dapat diperoleh dengan mempelajarinya secara mandiri,
bertanya kepada bagian riset perusahaan sekuritas, di mana Anda membuka
rekening atau melalui internet.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Dengan mempelajari instrumen obligasi
secra lengkap, diharapkan investor mengenal investasi tersebut dengan baik,
sehingga mempermudah pengambilan keputusan investasi. Mempelajari instrumen, di
mana Anda ingin menempatkan investasi, akan memberikan manfaat maksimal dalam
mencapai rencana yang diinginkan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">C.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Lakukan
Analisis<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Analisis dilakukan, agar keputusan yang
diambil sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan.
Aspek-aspek yang dibutuhkan seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan
peringkat. Latar belankang serta profil penerbit juga menjadi pertimbangan
sendiri. Dengan informasi yang lengkap, diharapkan keputusan yang diambil tidak
menimbulkan kerugian yang cukup besar. Dianjurkan untuk membanding antara
obligasi sejenis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">D.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Memberikan
Amanat Beli<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah melalui analisis, Anda
memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli. Tahap selanjutnya adalah
memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah kita
pilih. Pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta
harga yang diinginkan. Misalkan, pembeli akan melakukan pembelian obligasi ASII
(Astra International) tahun 2002 dengan harga 105 atau harga premium. Biasanya
nilai pari atau nominal adalah sebesar Rp 100.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">E.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Siapkan
Dana<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Membeli obligasai membutuhkan dana yang
tidak sedikit. Satuan pembelian obligasi biasanya bernilai Rp 1 miliar,
sehingga sulit bagi investor individu untuk dapat ikut berinvestasi dalam
obligasi. Namum, ada juga yang menawarkan satuan bernilai Rp 50 juta atau Rp
100 juta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah amanat pembelian di ajukan,
sebaiknya dana tersebut sudah dialokasikan. Jangan sampai Anda dikenakan
penalty, karena keterlambatan dalam pembayaran. Selain itu, penempatan dana
tunai yang serba mendadak mungkin bisa mengganggu kelancaran aliran arus kas
keuangan Anda dan keluarga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; mso-list: l5 level1 lfo5; text-align: justify; text-indent: -18.0pt; text-justify: inter-ideograph;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%; mso-fareast-font-family: "Times New Roman";">F.<span style="font-family: 'Times New Roman'; font-size: 7pt; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Penyelesaian
Pembayaran Obligasi<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pembayaran dana pembelian obligasi
dilakukan melalui transfer ke rekening perusahaan sekuritas tersebut. Setelah
pembayaran selesai, maka Anda sebagai pembeli tinggal menunggu proses
settlement atas transaksi tersebut. Obligasi yang telah Anda beli akan
tercantum di dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI
(Kustodian Sentral Efek Indonesia).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pemindahtanganan hak atas obliasi akan
sangat mudah dilakukan secara elektronik, karena saat ini fisik obligasi tidak
lagi berupa sertifikat, namun sudah scriptless (tahap warkat).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-justify: inter-ideograph;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Administrasi pembukuan akan dilakukan
oleh bank custodian perusahaan sekuritas. Untuk hal ini, tentunya bank
bersangkutan akan memungut biaya tertentu<o:p></o:p></span></div>
Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-60579516437359183982012-10-06T15:18:00.000+07:002012-10-06T15:18:01.227+07:00PENDIDIKAN VS PENGAJARAN<br />
<div style="background: white; line-height: 16.7pt; text-align: justify;">
</div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Pengajaran
dan pendidikan atau dalam bahasa arabnya taalim dan tarbiah adalah dua perkara
penting di dalam membina manusia. Pengajaran dan pendidikan adalah dua perkara
yang berbeda tetapi banyak orang yang tidak faham tentang kedua perkara ini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Pengajaran
khusus ditujukan pada akal. Oleh karena itu mudah dan straight forward.
Sedangkan pendidikan adalah pembinaan insan yang tidak saja melibatkan perkara
fisik dan mental tetapi juga hati dan nafsu karena sesungguhnya yang dididik
adalah hati dan nafsu. Oleh karena itu pendidikan lebih rumit dan susah. Kedua
perkara ini harus kita fahami benar dalam membina insan. Keduanya diperlukan
dalam pembinaan pribadi agar pandai berbakti pada Tuhan dan pada sesama
manusia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Pengajaran
adalah proses belajar atau proses menuntut ilmu. Ada dosen, guru, ustadz yang
mengajar atau menyampaikan ilmu kepada murid yang belajar. Hasilnya murid
menjadi pandai, dan berilmu pengetahuan (‘alim). Pendidikan adalah proses
mendidik yang melibatkan penerapan nilai-nilai. Di dalam pendidikan terdapat
proses pemahaman, penghayatan, penjiwaan, dan pengamalan. Ilmu yang telah
diperoleh terutama ilmu agama dicoba untuk difahami dan di hayati hingga
tertanam dalam hati dan dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
kata lain pendidikan menyangkut tentang akhlak.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Pendidikan
antara lain adalah memperkenalkan Tuhan kepada manusia. Membersihkan hati insan
dari sifat-sifat keji (mazmumah) dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji
(mahmudah). Pendidikan juga adalah mengembalikan hati nurani manusia kepada
keadaan fitrah yang suci dan bersih. Nafsu perlu dikendalikan supaya tidak
cenderung kepada kejahatan dan maksiat tetapi cenderung kepada kebaikan dan
ibadah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Namun,
kita tidak bisa mendidik saja tanpa memberi ilmu, dan begitu juga sebaliknya,
kita tidak bisa memberi ilmu saja tanpa mendidik. Pengajaran tanpa pendidikan
akan menghasilkan masyarakat yang pandai tetapi rusak akhlaknya atau jahat.
Masyarakat akan maju di berbagai bidang dan kemewahan timbul dimana-mana tetapi
akan timbul hasad dengki dimana-mana karena jiwa tiap insannya tidak hidup.
Manusia menjadi individual, tidak berkasih sayang, dan kemanusiaan musnah.
Manusia berubah identitas. Fisiknya saja manusia tetapi perangainya seperti
setan dan hewan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Sebaliknya
mendidik saja tanpa memberi ilmu akan menghasilkan individu yang baik tetapi
tidak berguna di tengah masyarakat. Mendidik tanpa ilmu menyebabkan insan
mempunyai jiwa yang hidup tetapi tidak ada ilmu untuk dijadikan panduan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Tetapi
perlu dipahami bahwa tidak semua orang mampu mendidik. Ada orang yang berilmu
banyak tetapi tidak mampu mendidik tetapi ada juga orang yang berilmu sedikit
tetapi dapat mendidik. Karena peranan pengajaran ilmu hanya sedikit saja
sedangkan selebihnya adalah peranan pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Manusia
menjadi jahat bukan karena tidak tahu ilmu. Jumlah orang bodoh yang jahat
hampir sama dengan jumlah orang pandai yang jahat juga. Bahkan orang pandai
yang jahat lebih jahat dari pada orang bodoh yang jahat, karena orang yang
pandai menggunakan kelebihan akal atau ilmunya untuk kejahatan. Manusia menjadi
jahat adalah karena proses pendidikannya tidak tepat sehingga jiwanya tidak
hidup.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Dalam
mencari ilmu, seseorang bisa belajar dari beberapa guru karena hanya ilmu yang
kita pelajari. Tetapi, dalam mendidik atau mencari pendidik, tidak bisa ada
lebih dari seorang pendidik. Pendidik yang sesungguhnya adalah pemimpin, model,
sekaligus contoh untuk diikuti. Kalau ada banyak pendidik maka ibarat seperti
masakan yang dimasak oleh beberapa koki. Dia akan jadi rusak. “ Too many cooks
spoil the brook”.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Kemudian
dilihat dari segi ilmunya, tidak semua ilmu mempunyai nilai pendidikan. Ilmu
agama khususnya ilmu fardlu ‘ain seperti ilmu mengenal Tuhan memang untuk
mendidik. Sedangkan kebanyakan ilmu akademik seperti matematika, perdagangan,
sejarah, ilmu alam dan lain-lain tidak dapat untuk mendidik dan sekedar untuk
mengajar saja. Meskipun begitu, jika proses pendidikan berjalan dengan benar
sehingga jiwa Tauhid hadir pada diri seseorang maka ilmu-ilmu akademik akan
menambah keyakinannya dan akan menjadikannya semakin melihat betapa berkuasa
dan Maha Hebatnya Tuhan.. Sebaliknya, bagi pelajar-pelajar yang kosong jiwanya
dari mengenal Tuhan, ilmu-ilmu tersebut hanya akan melalaikan mereka karena
mereka tidak mampu mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; line-height: 16.7pt;">
<span style="font-family: Verdana, sans-serif; font-size: 11pt;">Dalam
suatu proses membangun dan membina manusia, pengajaran dan pendidikan adalah
perkara wajib. Namun pendidikanlah yang lebih diutamakan karena jika pendidikan
tidak diutamakan maka akan terbangun masyarakat yang rusak dan merusakkan.
Manusia akan menjadi musuh kepada manusia yang lain dan kepada
Tuhannya.Didiklah manusia lebih dahulu sebelum mengajar mereka hingga pandai.
Jadikan mereka berakhlak sebelum menjadikan mereka berilmu. Kenalkan Tuhan
lebih dahulu sebelum mengenalkan alam semesta beserta ciptaanNya yang lain.
Jadikan mereka sebagai hamba-hamba ALLAH lebih dahulu sebelum menjadikan mereka
sebagai khalifahNya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengajaran dan pendidikan atau
dalam bahasa arabnya taalim dan tarbiah adalah dua perkara penting di dalam
membina manusia. Pengajaran dan pendidikan adalah dua perkara yang berbeda
tetapi banyak orang yang tidak faham tentang kedua perkara ini.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengajaran khusus ditujukan pada
akal. Oleh karena itu mudah dan straight forward. Sedangkan pendidikan adalah
pembinaan insan yang tidak saja melibatkan perkara fisik dan mental tetapi juga
hati dan nafsu karena sesungguhnya yang dididik adalah hati dan nafsu. Oleh
karena itu pendidikan lebih rumit dan susah. Kedua perkara ini harus kita fahami
benar dalam membina insan. Keduanya diperlukan dalam pembinaan pribadi agar
pandai berbakti pada Tuhan dan pada sesama manusia.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pengajaran adalah proses belajar
atau proses menuntut ilmu. Ada dosen, guru, ustadz yang mengajar atau
menyampaikan ilmu kepada murid yang belajar. Hasilnya murid menjadi pandai, dan
berilmu pengetahuan (‘alim). Pendidikan adalah proses mendidik yang melibatkan
penerapan nilai-nilai. Di dalam pendidikan terdapat proses pemahaman,
penghayatan, penjiwaan, dan pengamalan. Ilmu yang telah diperoleh terutama ilmu
agama dicoba untuk difahami dan di hayati hingga tertanam dalam hati dan dapat
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain pendidikan menyangkut
tentang akhlak.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan antara lain adalah
memperkenalkan Tuhan kepada manusia. Membersihkan hati insan dari sifat-sifat
keji (mazmumah) dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji (mahmudah).
Pendidikan juga adalah mengembalikan hati nurani manusia kepada keadaan fitrah
yang suci dan bersih. Nafsu perlu dikendalikan supaya tidak cenderung kepada
kejahatan dan maksiat tetapi cenderung kepada kebaikan dan ibadah.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Namun, kita tidak bisa mendidik
saja tanpa memberi ilmu, dan begitu juga sebaliknya, kita tidak bisa memberi
ilmu saja tanpa mendidik. Pengajaran tanpa pendidikan akan menghasilkan
masyarakat yang pandai tetapi rusak akhlaknya atau jahat. Masyarakat akan maju
di berbagai bidang dan kemewahan timbul dimana-mana tetapi akan timbul hasad
dengki dimana-mana karena jiwa tiap insannya tidak hidup. Manusia menjadi individual,
tidak berkasih sayang, dan kemanusiaan musnah. Manusia berubah identitas.
Fisiknya saja manusia tetapi perangainya seperti setan dan hewan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Sebaliknya mendidik saja tanpa
memberi ilmu akan menghasilkan individu yang baik tetapi tidak berguna di tengah
masyarakat. Mendidik tanpa ilmu menyebabkan insan mempunyai jiwa yang hidup
tetapi tidak ada ilmu untuk dijadikan panduan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Tetapi perlu dipahami bahwa tidak
semua orang mampu mendidik. Ada orang yang berilmu banyak tetapi tidak mampu
mendidik tetapi ada juga orang yang berilmu sedikit tetapi dapat mendidik.
Karena peranan pengajaran ilmu hanya sedikit saja sedangkan selebihnya adalah
peranan pendidikan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Manusia menjadi jahat bukan
karena tidak tahu ilmu. Jumlah orang bodoh yang jahat hampir sama dengan jumlah
orang pandai yang jahat juga. Bahkan orang pandai yang jahat lebih jahat dari
pada orang bodoh yang jahat, karena orang yang pandai menggunakan kelebihan
akal atau ilmunya untuk kejahatan. Manusia menjadi jahat adalah karena proses
pendidikannya tidak tepat sehingga jiwanya tidak hidup.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam mencari ilmu, seseorang
bisa belajar dari beberapa guru karena hanya ilmu yang kita pelajari. Tetapi,
dalam mendidik atau mencari pendidik, tidak bisa ada lebih dari seorang
pendidik. Pendidik yang sesungguhnya adalah pemimpin, model, sekaligus contoh
untuk diikuti. Kalau ada banyak pendidik maka ibarat seperti masakan yang
dimasak oleh beberapa koki. Dia akan jadi rusak. “ Too many cooks spoil the
brook”.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Kemudian dilihat dari segi
ilmunya, tidak semua ilmu mempunyai nilai pendidikan. Ilmu agama khususnya ilmu
fardlu ‘ain seperti ilmu mengenal Tuhan memang untuk mendidik. Sedangkan
kebanyakan ilmu akademik seperti matematika, perdagangan, sejarah, ilmu alam
dan lain-lain tidak dapat untuk mendidik dan sekedar untuk mengajar saja.
Meskipun begitu, jika proses pendidikan berjalan dengan benar sehingga jiwa
Tauhid hadir pada diri seseorang maka ilmu-ilmu akademik akan menambah
keyakinannya dan akan menjadikannya semakin melihat betapa berkuasa dan Maha
Hebatnya Tuhan.. Sebaliknya, bagi pelajar-pelajar yang kosong jiwanya dari
mengenal Tuhan, ilmu-ilmu tersebut hanya akan melalaikan mereka karena mereka
tidak mampu mengaitkan apa yang mereka pelajari dengan Tuhan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam suatu proses membangun dan
membina manusia, pengajaran dan pendidikan adalah perkara wajib. Namun
pendidikanlah yang lebih diutamakan karena jika pendidikan tidak diutamakan
maka akan terbangun masyarakat yang rusak dan merusakkan. Manusia akan menjadi
musuh kepada manusia yang lain dan kepada Tuhannya.Didiklah manusia lebih
dahulu sebelum mengajar mereka hingga pandai. Jadikan mereka berakhlak sebelum
menjadikan mereka berilmu. Kenalkan Tuhan lebih dahulu sebelum mengenalkan alam
semesta beserta ciptaanNya yang lain. Jadikan mereka sebagai hamba-hamba ALLAH
lebih dahulu sebelum menjadikan mereka sebagai khalifahNya.</div>
<br />
Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-67727573844066720142012-04-08T07:49:00.000+07:002012-04-08T07:50:55.953+07:00Motivasi Berwirausaha Di Kalangan Mahasiswa<br />
<div class="MsoNormal" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
<img alt="ilustrasi entrepreneur muda 250x148 Motivasi Berwirausaha di Kalangan Mahasiswa" height="187" src="http://bisnisukm.com/wp-content/uploads/2010/09/ilustrasi-entrepreneur-muda-250x148.jpg" width="320" /> </div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Fenomena banyaknya pengangguran
yang semakin meningkat tiap harinya menjadi salah satu masalah sosial yang
membutuhkan penyelesaian. Sedikitnya lapangan pekerjaan yang ada saat ini,
menjadi alasan utama bertambahnya angka pengangguran di negara ini. Ditambah
lagi beberapa pabrik atau industri yang banyak merumahkan karyawannya karena
mengalami kebangkrutan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kondisi ini dapat dikurangi jika
kita berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu semua masyarakat
khususnya kalangan mahasiswa yang memiliki kreatifitas dan bekal ilmu yang
telah diperolehnya di dunia perkuliahan, sebaiknya memiliki mental untuk
berwirausaha dibanding menggantungkan diri dengan berburu pekerjaan bersama
jutaan pengangguran yang juga mencari kerja.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Belakangan ini banyak pihak yang
menyelenggarakan seminar, workshop maupun pelatihan dan pengembangan motivasi
berwirausaha di kalangan mahasiswa. Tujuannya untuk mendorong para mahasiswa
untuk <b>menciptakan pekerjaan bukan
mencari pekerjaan</b>. Untuk menumbuhkan motivasi berwirausaha dibutuhkan informasi mengenai keuntungan dalam
berwirausaha, agar para pencari kerja mengubah pola pikirnya untuk membuka
lapangan kerja. Berikut beberapa keuntungan yang dapat memotivasi Anda untuk memulai bisnis :<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1. Memiliki kebebasan untuk
mencapai tujuan yang diimpikan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kebebasan untuk mencapai tujuan
yang diimpikan, dapat didapatkan saat kita memilih untuk berwirausaha.
Kebebasan untuk menentukan tujuan bisnis, kebebasan untuk mengatur rencana
jenis bisnis Anda, kebebasan untuk mengatur jadwal operasional usaha Anda,
termasuk kebebasan untuk menentukan besar laba yang ingin Anda peroleh. Jika
memilih berwirausaha, Anda akan menjadi bos bagi usaha sendiri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2. Laba yang bisa melebihi gaji
sebagai pegawai<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jika para pegawai harus pada demo
untuk kenaikan gaji mereka, para pengusaha bisa menentukan sendiri laba atau
keuntungan yang ingin diraihnya. Dengan wirausaha bukan hanya laba materi yang
diperoleh, tapi juga memperoleh pengakuan atas keberhasilan usaha yang
dijalankannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
3. Kepuasan akan potensi dirinya<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kebanyakan para pegawai merasa
bosan atau jenuh dengan pekerjaan yang sama setiap harinya. Tapi bagi
pengusaha, rasa bosan atau jenuh jarang ditemui. Karena menjalankan sebuah
usaha selalu memberikan tantangan yang dapat mengembangkan potensi yang ada
pada diri seseorang. Kreatifitas, semangat kerja, dan impian yang akan dituju
selalu memberikan sensasi menyenangkan dalam menjalankan usaha.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
4. Terbuka peluang – peluang baru<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan membuka suatu usaha,
banyak peluang – peluang baru bagi para pengusaha. Misalnya saja peluang
menjalin kerjasama dengan perusahaan – perusahaan besar, peluang mengembangkan
usaha dengan membuka cabang di berbagai kota, serta peluang untuk mencoba usaha
baru yang masih berhubungan dengan induk usaha Anda.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
5. Menciptakan lapangan kerja
yang bermanfaat<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kelebihan berwirausaha juga
bermanfaat bagi masyarakat, karena secara otomatis Anda membantu para pencari
kerja untuk mendapatkan pekerjaan. Hal itu juga akan memberikan keuntungan
social bagi Anda, karena masyarakat yang telah Anda bantu mendapatkan lapangan
kerja akan menghargai keberadaan peran Anda sebagai seorang pengusaha, bukan
hanya sebagai mahasiswa biasa yang sering dipandang sebelah mata.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masih banyak lagi keuntungan yang
dapat Anda peroleh dengan berwirausaha, untuk itu para mahasiswa bisa mulai
bekerja keras untuk menumbuhkan jiwa berwirausaha mulai dari sekarang.
Kesuksesan entrepreneur muda dapat dijadikan sebagai bukti, bahwa mahasiswa pun
dapat sukses dengan bisnisnya. Tentukan bisnis Anda sekarang dan salam sukses.</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-44649465614075440432012-04-08T07:33:00.000+07:002012-04-08T07:33:13.992+07:00Membangun Jiwa Wirausaha Ala Bob Sadino<br />
<div style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
<img src="http://blog.caturpw.com/wp-content/uploads/2009/03/bob-sadino-1.jpg" /></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Bob Sadino memberikan beberapa
tips untuk mereka yang benar-benar ingin membangun jiwa enterpreneurship (jiwa
kewirausahaan). Ia menyarankan agar orang tidak belajar jiwa wirausaha di dalam
kelas, atau dari mereka yang tidak pernah menggeluti langsung dunia usaha.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebab biasanya yang diberikan
adalah semua saran yang didasari oleh ‘ketakutan’ sehingga segalanya dipermudah
dengan ide-ide logis padahal ‘hutan’ usaha adalah sering tidak mengikuti urutan
dan sistematika berpikir biasa, faktor-faktor-faktor yang kelihatannya
terkontrol padahal sangat sulit menerka gerak dan dinamika pasar, saran-saran
yang berlawanan dengan hukum pasar yang cenderung liar, mengabaikan unsur lain
yang justru sangat penting yaitu ‘naluri’ pengusaha, dsb.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk membangun jiwa wirausaha,
Bob menyuruh kita untuk melihat beberapa hal berikut:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1. Kita harus membebaskan diri
kita dari RASA TAKUT. Inilah halangan terbesar. Inilah alasan terbesar mengapa
pendidikan memakan waktu yang lama, yaitu untuk menghindari kesalahan dan
resiko. Tapi justru itulah yang ingin dipangkas oleh Bob karena ia merasa rasa
takut adalah penyebab tidak berkembangnya enterpreneurship. Kesulitan dan
resiko selalu menyertakan peluang. Jadi, jika kita ingin mengembangkan jiwa
enterpreneurship, jangan menghindari resiko. Resiko mengandung peluang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
2. Kita harus membebaskan diri
dari tidakan TERLALU BERHARAP. Belum apa-apa sudah membayangkan hitungan khayal
tentang keuntungan, kemudahan, kehebatan dan hasil besar. Jika begini, maka
orang mudah kecewa karena ternyata lapangan mengajarkan yang berbeda. Orang harus belajar menghitung mulai dari
angka kecil tetapi tekun dan komit. Bayangkan sukarnya dan hadapilah
kesukarannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
3. Kita harus bebaskan diri kita
dari PIKIRAN SENDIRI. Biasaya berupa konsep, keyakinan, anggapan dsb.
Belajarlah untuk ‘tidak tahu’ supaya pengertian masuk sebanyak-banyaknya.
Lepaskan diri dari konsep-konsep, semua harus dijalani dulu dengan penuh
keberanian, nanti ilmu akan datang sendiri. Itulah enterpreneurship kata Bob.
Memang benar, jika kita berhadapan dengan orang yang merasa sudah tahu, kita
kerepotan. Orang tidak mudah berubah karena sudah punya asumsi dulu dalam
pikiran. Jadi, cara termudah mengadopsi teknik baru adalah dengan mengambil
posisi ‘belajar’, ‘tidak tahu’. Atau merendahkan hati untuk menjalankan sesuatu
yang baru.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan ketiga kunci tersebut, Bob
berharap mereka calon enterpreneur akan memakai prinsip-prinsip tadi sebagai
modal mengembangkan jiwa kewirausahaan.</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-34947705022808198322012-04-08T07:05:00.001+07:002012-04-08T07:05:15.100+07:00Catatan Sedih Seorang Habibie<br />
<div class="MsoNormal" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: justify;">
<o:p> </o:p><img height="200" src="https://encrypted-tbn2.google.com/images?q=tbn:ANd9GcRHnTFfGSKur6V0RkdlJN669bNET54OD2sY44kp_CXDaaeGOBp2" width="164" /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pada usianya 74 tahun, mantan
Presiden RI, BJ Habibie secara mendadak mengunjungi fasilitas Garuda Indonesia
didampingi oleh putra sulung, Ilham Habibie dan keponakannya(?), Adri Subono,
juragan Java Musikindo.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kunjungan beliau dan rombongan
disambut oleh President &amp; CEO, Bapak Emirsyah Satar disertai seluruh
Direksi dan para VP serta Area Manager yang sedang berada di Jakarta.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam kunjungan ini, diputar
video mengenai Garuda Indonesia Experience dan presentasi perjalanan kinerja
Garuda Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2015 menuju Quantum Leap.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebagai “balasan” pak Habibie
memutarkan video tentang penerbangan perdana N250 di landasan bandara Husein
Sastranegara, IPTN Bandung tahun 1995 (tujuh belas tahun yang lalu!).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Entah, apa pasalnya dengan
memutar video ini?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Video N250 bernama Gatotkaca
terlihat roll-out kemudian tinggal landas secara mulus di-escort oleh satu
pesawat latih dan sebuah pesawat N235. Pesawat N250 jenis Turboprop dan
teknologi glass cockpit dengan kapasitas 50 penumpang terus mengudara di
angkasa Bandung.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dalam video tsb, tampak hadirin
yang menyaksikan di pelataran parkir, antara lain Presiden RI Bapak Soeharto
dan ibu, Wapres RI bapak Soedarmono, para Menteri dan para pejabat teras
Indonesia serta para teknisi IPTN. Semua bertepuk tangan dan mengumbar senyum
kebanggaan atas keberhasilan kinerja N250. Bapak Presiden kemudian berbincang
melalui radio komunikasi dengan pilot N250 yang di udara, terlihat pak Habibie
mencoba mendekatkan telinganya di headset yang dipergunakan oleh Presiden
Soeharto karena ingin ikut mendengar dengan pilot N250.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
N250 sang Gatotkaca kembali
pangkalan setelah melakukan pendaratan mulus di landasan………………<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Di hadapan kami, BJ Habibie yang
berusia 74 tahun menyampaikan cerita yang lebih kurang sbb:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Dik, anda tahu…………..saya ini
lulus SMA tahun 1954!” beliau membuka pembicaraan dengan gayanya yang khas
penuh semangat dan memanggil semua hadirin dengan kata “Dik” kemudian secara
lancar beliau melanjutkan……………..“Presiden Soekarno, Bapak Proklamator RI,
orator paling unggul, …….itu sebenarnya memiliki visi yang luar biasa
cemerlang! Ia adalah Penyambung Lidah Rakyat! Ia tahu persis sebagai
Insinyur………Indonesia dengan geografis ribuan pulau, memerlukan penguasaan
Teknologi yang berwawasan nasional yakni Teknologi Maritim dan Teknologi
Dirgantara. Kala itu, tak ada ITB dan tak ada UI. Para pelajar SMA unggulan
berbondong-bondong disekolahkan oleh Presiden Soekarno ke luar negeri untuk
menimba ilmu teknologi Maritim dan teknologi dirgantara. Saya adalah rombongan
kedua diantara ratusan pelajar SMA yang secara khusus dikirim ke berbagai
negara. Pendidikan kami di luar negeri itu bukan pendidikan kursus kilat tapi
sekolah bertahun-tahun sambil bekerja praktek. Sejak awal saya hanya tertarik
dengan ‘how to build commercial aircraft’ bagi Indonesia. Jadi sebenarnya Pak
Soeharto, Presiden RI kedua hanya melanjutkan saja program itu, beliau juga
bukan pencetus ide penerapan ‘teknologi’ berwawasan nasional di Indonesia.
Lantas kita bangun perusahaan-perusahaan strategis, ada PT PAL dan salah
satunya adalah IPTN.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sekarang Dik,…………anda semua lihat
sendiri…………..N250 itu bukan pesawat asal-asalan dibikin! Pesawat itu sudah
terbang tanpa mengalami ‘Dutch Roll’ (istilah penerbangan untuk pesawat yang
‘oleng’) berlebihan, tenologi pesawat itu sangat canggih dan dipersiapkan untuk
30 tahun kedepan, diperlukan waktu 5 tahun untuk melengkapi desain awal,
satu-satunya pesawat turboprop di dunia yang mempergunakan teknologi ‘Fly by
Wire’ bahkan sampai hari ini. Rakyat dan negara kita ini membutuhkan itu!
Pesawat itu sudah terbang 900 jam (saya lupa persisnya 900 atau 1900 jam) dan
selangkah lagi masuk program sertifikasi FAA. IPTN membangun khusus pabrik
pesawat N250 di Amerika dan Eropa untuk pasar negara-negara itu.Namun, orang Indonesia
selalu saja gemar bersikap sinis dan mengejek diri sendiri ‘apa mungkin orang
Indonesia bikin pesawat terbang?’<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tiba-tiba, Presiden memutuskan
agar IPTN ditutup dan begitu pula dengan industri strategis lainnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dik tahu…………….di dunia ini hanya
3 negara yang menutup industri strategisnya, satu Jerman karena trauma dengan
Nazi, lalu Cina (?) dan Indonesia………….<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sekarang, semua tenaga ahli
teknologi Indonesia terpaksa diusir dari negeri sendiri dan mereka bertebaran
di berbagai negara, khususnya pabrik pesawat di Bazil, Canada, Amerika dan
Eropa…………….<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hati siapa yang tidak sakit
menyaksikan itu semua…………………?<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya bilang ke Presiden, kasih
saya uang 500 juta Dollar dan N250 akan menjadi pesawat yang terhebat yang
mengalahkan ATR, Bombardier, Dornier, Embraer dll dan kita tak perlu tergantung
dengan negara manapun.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tapi keputusan telah diambil dan
para karyawan IPTN yang berjumlah 16 ribu harus mengais rejeki di negeri orang
dan gilanya lagi kita yang beli pesawat negara mereka!”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pak Habibie menghela
nafas…………………..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ini pandangan saya mengenai
cerita pak Habibie di atas;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sekitar tahun 1995, saya
ditugaskan oleh Manager Operasi (JKTOF) kala itu, Capt. Susatyawanto untuk
masuk sebagai salah satu anggota tim Airline Working Group di IPTN dalam kaitan
produksi pesawat jet sekelas B737 yang dikenal sebagai N2130 (kapasitas 130
penumpang). Saya bersyukur, akhirnya ditunjuk sebagai Co-Chairman Preliminary
Flight Deck Design N2130 yang langsung bekerja dibawah kepala proyek N2130
adalah Ilham Habibie. Kala itu N250 sedang uji coba terus-menerus oleh
penerbang test pilot (almarhum) Erwin. Saya turut mendesain rancang-bangun
kokpit N2130 yang serba canggih berdasarkan pengetahuan teknis saat
menerbangkan McDonnel Douglas MD11. Kokpit N2130 akan menjadi mirip MD11 dan
merupakan kokpit pesawat pertama di dunia yang mempergunakan LCD pada panel
instrumen (bukan CRT sebagaimana kita lihat sekarang yang ada di pesawat
B737NG). Sebagian besar fungsi tampilan layar di kokpit juga mempergunakan
“track ball atau touch pad” sebagaimana kita lihat di laptop. N2130 juga
merupakan pesawat jet single aisle dengan head room yang sangat besar yang
memungkinkan penumpang memasuki tempat duduk tanpa perlu membungkukkan badan.
Selain high speed sub-sonic, N2130 juga sangat efisien bahan bakar karena
mempergunakan winglet, jauh sebelum winglet dipergunakan di beberapa pesawat
generasi masa kini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya juga pernah menguji coba
simulator N250 yang masih prototipe pertama……………..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
N2130 narrow body jet engine dan
N250 twin turboprop, keduanya sangat handal dan canggih kala itu………bahkan
hingga kini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Lamunan saya ini, berkecamuk di
dalam kepala manakala pak Habibie bercerita soal N250, saya memiliki kekecewaan
yang yang sama dengan beliau, seandainya N2130 benar-benar lahir………….kita tak
perlu susah-susah membeli B737 atau Airbus 320.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pak Habibie melanjutkan
pembicaraannya………………..<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Hal yang sama terjadi pada
prototipe pesawat jet twin engines narrow body, itu saya tunjuk Ilham sebagai
Kepala Proyek N2130. Ia bukan karena anak Habibie, tapi Ilham ini memang
sekolah khusus mengenai manufakturing pesawat terbang, kalau saya sebenarnya
hanya ahli dalam bidang metalurgi pesawat terbang. Kalau saja N2130 diteruskan,
kita semua tak perlu tergantung dari Boeing dan Airbus untuk membangun jembatan
udara di Indonesia”.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Dik, dalam industri apapun
kuncinya itu hanya satu QCD,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
? Q itu Quality, Dik, anda harus
buat segala sesuatunya berkualitas tinggi dan konsisten? C itu Cost, Dik, tekan
harga serendah mungkin agar mampu bersaing dengan produsen sejenis? D itu
Delivery, biasakan semua produksi dan outcome berkualitas tinggi dengan biaya
paling efisien dan disampaikan tepat waktu!Itu saja!”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pak Habibie melanjutkan
penjelasan tentang QCD sbb:<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Kalau saya upamakan, Q itu
nilainya 1, C nilainya juga 1 lantas D nilainya 1 pula, jika dijumlah maka
menjadi 3. Tapi cara kerja QCD tidak begitu Dik………….organisasi itu bekerja
saling sinergi sehingga yang namanya QCD itu bisa menjadi 300 atau 3000 atau
bahkan 30.000 sangat tergantung bagaimana anda semua mengerjakannya, bekerjanya
harus pakai hati Dik………………”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tiba-tiba, pak Habibie seperti
merenung sejenak mengingat-ingat sesuatu ………………………<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Dik, ……….saya ini memulai segala
sesuatunya dari bawah, sampai saya ditunjuk menjadi Wakil Dirut perusahaan
terkemuka di Jerman dan akhirnya menjadi Presiden RI, itu semua bukan kejadian
tiba-tiba. Selama 48 tahun saya tidak pernah dipisahkan dengan Ainun, ………..ibu
Ainun istri saya. Ia ikuti kemana saja saya pergi dengan penuh kasih sayang dan
rasa sabar. Dik, kalian barangkali sudah biasa hidup terpisah dengan istri, you
pergi dinas dan istri di rumah, tapi tidak dengan saya. Gini ya…………saya mau
kasih informasi……….. Saya ini baru tahu bahwa ibu Ainun mengidap kanker hanya 3
hari sebelumnya, tak pernah ada tanda-tanda dan tak pernah ada keluhan keluar
dari ibu……………………”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pak Habibie menghela nafas
panjang dan tampak sekali ia sangat emosional serta mengalami luka hati yang
mendalam………………………..seisi ruangan hening dan turut serta larut dalam emosi
kepedihan pak Habibie, apalagi aku tanpa terasa air mata mulai menggenang.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dengan suara bergetar dan
setengah terisak pak Habibie melanjutkan……………………<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Dik, kalian tau……………..2 minggu
setelah ditinggalkan ibu…………suatu hari, saya pakai piyama tanpa alas kaki dan
berjalan mondar-mandir di ruang keluarga sendirian sambil memanggil-manggil nama
ibu……… Ainun……… Ainun …………….. Ainun …………..saya mencari ibu di semua sudut
rumah.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Para dokter yang melihat
perkembangan saya sepeninggal ibu berpendapat ‘Habibie bisa mati dalam waktu 3
bulan jika terus begini…………..’ mereka bilang ‘Kita (para dokter) harus tolong
Habibie’.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Para Dokter dari Jerman dan
Indonesia berkumpul lalu saya diberinya 3 pilihan;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
1. Pertama, saya harus dirawat,
diberi obat khusus sampai saya dapat mandiri meneruskan hidup. Artinya saya ini
gila dan harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa!2. Opsi kedua, para dokter akan
mengunjungi saya di rumah, saya harus berkonsultasi terus-menerus dengan mereka
dan saya harus mengkonsumsi obat khusus. Sama saja, artinya saya sudah gila dan
harus diawasi terus……………3. Opsi ketiga, saya disuruh mereka untuk menuliskan
apa saja mengenai Ainun, anggaplah saya bercerita dengan Ainun seolah ibu masih
hidup.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya pilih opsi yang
ketiga……………………….”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tiba-tiba, pak Habibie seperti
teringat sesuatu (kita yang biasa mendengarkan beliau juga pasti maklum bahwa
gaya bicara pak Habibie seperti meloncat kesana-kemari dan kadang terputus
karena proses berpikir beliau sepertinya lebih cepat dibandingkan kecepatan
berbicara dalam menyampaikan sesuatu) …………………. ia melanjutkan pembicaraannya;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Dik, hari ini persis 600 hari
saya ditinggal Ainun…………..dan hari ini persis 597 hari Garuda Indonesia
menjemput dan memulangkan ibu Ainun dari Jerman ke tanah air Indonesia………….<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya tidak mau menyampaikan
ucapan terima kasih melalui surat…………. saya menunggu hari baik, berminggu-minggu
dan berbulan-bulan untuk mencari momen yang tepat guna menyampaikan isi hati
saya. Hari ini didampingi anak saya Ilham dan keponakan saya, Adri maka saya,
Habibie atas nama seluruh keluarga besar Habibie mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya, kalian, Garuda Indonesia telah mengirimkan sebuah Boeing
B747-400 untuk menjemput kami di Jerman dan memulangkan ibu Ainun ke tanah air
bahkan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan. Sungguh suatu kehormatan besar
bagi kami sekeluarga. Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih atas bantuan
Garuda Indonesia”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Seluruh hadirin terhenyak dan
saya tak kuasa lagi membendung air mata…………………………<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah jeda beberapa waktu, pak
Habibie melanjutkan pembicaraannya;<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
“Dik, sebegitu banyak ungkapan
isi hati kepada Ainun, lalu beberapa kerabat menyarankan agar semua tulisan
saya dibukukan saja, dan saya menyetujui…………………<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Buku itu sebenarnya bercerita
tentang jalinan kasih antara dua anak manusia. Tak ada unsur kesukuan, agama,
atau ras tertentu. Isi buku ini sangat universal, dengan muatan budaya nasional
Indonesia. Sekarang buku ini atas permintaan banyak orang telah diterjemahkan
ke beberapa bahasa, antara lain Inggris, Arab, Jepang….. (saya lupa persisnya,
namun pak Habibie menyebut 4 atau 5 bahasa asing).Sayangnya buku ini hanya
dijual di satu toko buku (pak Habibie menyebut nama satu toko buku besar),
sudah dicetak 75.000 eksemplar dan langsung habis. Banyak orang yang ingin
membaca buku ini tapi tak tahu dimana belinya. Beberapa orang di daerah di luar
kota besar di Indonesia juga mengeluhkan dimana bisa beli buku ini di kota
mereka.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dik, asal you tahu…………semua uang
hasil penjualan buku ini tak satu rupiahpun untuk memperkaya Habibie atau
keluarga Habibie. Semua uang hasil penjualan buku ini dimasukkan ke rekening
Yayasan yang dibentuk oleh saya dan ibu Ainun untuk menyantuni orang cacat,
salah satunya adalah para penyandang tuna netra. Kasihan mereka ini
sesungguhnya bisa bekerja dengan nyaman jika bisa melihat.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya berikan diskon 30% bagi
pembeli buku yang jumlah besar bahkan saya tambahkan lagi diskon 10% bagi
mereka karena saya tahu, mereka membeli banyak buku pasti untuk dijual kembali
ke yang lain.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sekali lagi, buku ini kisah kasih
universal anak manusia dari sejak tidak punya apa-apa sampai menjadi Presiden
Republik Indonesia dan Ibu Negara. Isinya sangat inspiratif……………….”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
(pada kesempatan ini pak Habibie
meminta sesuatu dari Garuda Indonesia namun tidak saya tuliskan di sini
mengingat hal ini masalah kedinasan).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Saya menuliskan kembali pertemuan
pak BJ Habibie dengan jajaran Garuda Indonesia karena banyak kisah inspiratif
dari obrolan tersebut yang barangkali berguna bagi siapapun yang tidak sempat
menghadiri pertemuan tsb. Sekaligus mohon maaf jika ada kekurangan penulisan
disana-sini karena tulisan ini disusun berdasarkan ingatan tanpa catatan maupun
rekaman apapun.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Jakarta, 12 Januari 2012<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Salam,<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Capt. Novianto Herupratomo</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<a href="http://forum.vivanews.com/tokoh-dunia/307273-catatan-sedih-seorang-habibie.html">Sumber</a></div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-74859731093155353982012-03-29T16:22:00.001+07:002012-03-29T16:29:08.048+07:00Manajemen Pemasaran<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Manajemen pemasaran
adalah</b> : salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk berkembang, dan untuk
mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum barang-barang
diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya
berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap
perusahaan. <span class="apple-style-span"><span style="color: black; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10.5pt; line-height: 115%;">(Dharmmesta
& Handoko, 1982)</span></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Secara definisi,
Manajemen Pemasaran</b> adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar
yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran
merupakan faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya
cara dan falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini
disebut <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">"Konsep Pemasaran"</b>.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran bertujuan
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan berorientasi kepada kebutuhan
konsumen. Hal ini secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu yang
berorientasi pada produk, dan penjualan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Secara definitif dapatlah dikatakan bahwa: <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">Konsep Pemasaran adalah</b> sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat
ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Tiga unsur konsep pemasaran:</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
</div>
<ol>
<li>Orientasi Konsumen</li>
<li>Penyusunan kegiatan pemasaran secara intregral</li>
<li>Kepuasan konsumen</li>
</ol>
<br />
<div class="MsoNormal">
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -.25in;">
<o:p></o:p></div>
<br />Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-60585287172974879312012-03-26T10:33:00.000+07:002012-03-26T10:39:32.237+07:00Operation Research (OR)Mau Share tentang Operation Research (Or), kalo postingan nya kurang lengkap bisa di bantu melingkapinya melalui kolom komentar.<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal">
<b>OPERATION RESEARCH (OR)</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<span class="Apple-style-span" style="clear: left; float: left; font-weight: normal; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Lihat gambar ukuran penuh" height="104" src="http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS7jWIPvk9n7nOoyafMlg9VO6FmDNYzg7E_z1k-EvpX3Z0URilJXLkl794U" width="200" /></span><b>Perkembangan Operation research </b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Digunakan tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen disuatu
kota di Inggris<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
digunakan oleh pemimpin militer Inggris untuk mencari
cara-cara yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan untuk
menghadapi serangan udara<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Setelah perang, keberhasilan kelompok peneliti
operasi-operasi dibidang militer menarik perhatian para industriawan yang
mencari penyelesaian masalah-masalah yang rumit<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Akhirnya, pada tahun lima puluhan, di Inggris dan di
Amerika,tehinik-tehnik program linier dan dinamik ditemukan dan diperluas<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pada saat ini OR mulai mendapat pengakuan sebagai pelajaran
yang bermanfaat di Perguruan Tinggi dan materi menjadi makin banyak dan penting
bagi mahasiswa<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Arti Operation Research</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Adalah memutuskan secara ilmiah bagaimana merancang dan
menjalankan sistem manusia-mesin dengan yang terbaik, yang biasanya membutuhkan
alokasi sumber daya yang langka<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Model dalam OR</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realistis sistem
yang komplek dimana hanya komponen-komponen yang relevan atau factor-faktor yang
dominan dari masalah yang dianalisa diikutsertakan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Model dapat diklasifikasikan menurut jenisnya</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Iconic Model<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Analogue Model<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Mathematical Model<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Tahap-tahap Dalam OR</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<b><br /></b></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Merumuskan Masalah</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pertama kali suatu difinisi persoalan yang tepat harus
dirumuskan. Dalam perumusan masalah ini ada tiga pertanyaan penting yang harus
dijawab<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
1. Variabel Keputusan<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Tujuan (objective)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Kendala (constraint)<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. Pembentukan model<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
sesuai dengan difinisi persoalan, pengambil keputusan
menentukan model yang paling cocok untuk mewakili sistem, karena jika model
yang dihasilkan cocok dengan salah satu model matematik yang biasa maka
solusinya dengan mudah diperoleh<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3. Mencari penyelesaian masalah<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pada tahap ini bermacam-macam tehnik dan metode solusi
kuantitatif memasuki proses<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
4. Validasi Model<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
5. Penerapan hasil akhir<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Ciri-ciri OR</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. OR merupakan pendekatan kelompok antar disiplin untuk
mencari hasil yang optimum<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. OR menggunakan tehnik penelitian ilmiah untuk mendapatkan
solusi optimum<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
3. OR hanya hanya memperbaiki kualitas solusi<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>Kelemahan OR</b><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
1. Perumusan masalah dalm suatu program OR adalah suatu
tugas yang sulit<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
2. Jika organisasi mempunyai beberapa tujuan yang
bertentangan maka organisasi tidak dapat mencapai yang terbaik secara serempak<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
3. Suatu hub yang non linier yang diubah menjadi linier
dengan program linier dapat menggganggu solusi yang disaranka.</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-77938327083677494702012-03-17T21:37:00.001+07:002012-03-17T21:37:56.445+07:00PTN atau PTS ?<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Apakah perguruan tinggi negeri (PTN) selalu lebih baik dari
perguruan tinggi swasa (PTS)? jawabannya adalah tidak selalu. Ada PTS yang
memiliki kualitas yang tidak kalah dengan PTN. Anggapan bahwa PTN selalu lebih
baik dari PTS adalah mitos belaka yang selama ini telah dipercaya oleh banyak
orang. Anggapan ini muncul karena perguruan tinggi negeri umumnya memiliki
sumber daya yang lebih baik, misalnya jumlah dosen yang bergelar doktor lebih
banyak. Hal ini disebabkan karena pada masa yang lalu pemerintah lebih
memusatkan bantuannya kepada perguruan tinggi negeri.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Masyarakat juga sering beranbggapan bahwa PTS dengan biaya
pendidikan yang lebih tinggi adalah perguruan tinggi yang bermutu. Padahal ini
bukanlah satu-satunya patokan. Masyarakat perlu memperhatikan hal lain yang
dapat membantuk menilai mutu suatu perguruan tinggi diantaranya adalah status
akreditasi, fasilitas pendidikan yang tersedia, serta kualitas dan kuantitas
dosen yang dimilikinya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Pertanyaan selanjut nya adalah, kapan UGL menjadi salah satu PTS Unggulan? Tentu itu akan menjadi harapan bagi kita semua.</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-37363274409914684832012-03-15T16:27:00.000+07:002012-03-15T16:27:54.077+07:00IndonesiAa Di Jajah 3,5 Abad Hanya Karena Sebuah Buku<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahukah Anda bahwa karena sebuah
bukulah maka bangsa Belanda bisa sampai di Nusantara dan melakukan penjajahan
atas bumi yang kaya raya ini selama berabad-abad? Buku tersebut berjudul
Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien , yang ditulis Jan Huygen van
Linshoten di tahun 1595.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<img height="200" src="http://iwanblog.files.wordpress.com/2012/03/lins001itin02_01_tpg.gif?w=202" width="135" /> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inilah kisahnya:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jauh sebelum Eropa terbuka
matanya mencari dunia baru, warga pribumi Nusantara hidup dalam kedamaian.
Situasi ini berubah drastis saat orang-orang Eropa mulai berdatangan dengan
dalih berdagang, namun membawa pasukan tempur lengkap dengan senjatanya. Hal
yang ironis, tokoh yang menggerakkan roda sejarah dunia masuk ke dalam kubangan
darah adalah dua orang Paus yang berbeda. Pertama, Paus Urbanus II, yang
mengobarkan perang salib untuk merebut Yerusalem dalam Konsili Clermont tahun
1096. Dan yang kedua, Paus Alexander VI.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perang Salib tanpa disadari telah
membuka mata orang Eropa tentang peradaban yang jauh lebih unggul ketimbang
mereka. Eropa mengalami pencerahan akibat bersinggungan dengan orang-orang
Islam dalam Perang Salib ini. Merupakan fakta jika jauh sebelum Eropa berani
melayari samudera, bangsa Arab telah dikenal dunia sebagai bangsa pedagang
pemberani yang terbiasa melayari samudera luas hingga ke Nusantara. Bahkan
kapur barus yang merupakan salah satu zat utama dalam ritual pembalseman para
Fir’aun di Mesir pada abad sebelum Masehi, didatangkan dari satu kampung kecil
bernama Barus yang berada di pesisir barat Sumatera tengah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari pertemuan peradaban inilah
bangsa Eropa mengetahui jika ada satu wilayah di selatan bola dunia yang sangat
kaya dengan sumber daya alamnya, yang tidak terdapat di belahan dunia manapun.
Negeri itu penuh dengan karet, lada, dan rempah-rempah lainnya, selain itu
Eropa juga mencium adanya emas dan batu permata yang tersimpan di perutnya.
Tanah tersebut iklimnya sangat bersahabat, dan alamnya sangat indah. Wilayah
inilah yang sekarang kita kenal dengan nama Nusantara. Mendengar semua kekayaan
ini Eropa sangat bernafsu untuk mencari semua hal yang selama ini belum pernah
didapatkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Paus Alexander VI pada tahun 1494
memberikan mandat resmi gereja kepada Kerajaan Katolik Portugis dan Spanyol
melalui Perjanjian Tordesillas. Dengan adanya perjanjian ini, Paus Alexander
dengan seenaknya membelah dunia di luar daratan Eropa menjadi dua kapling untuk
dianeksasi. Garis demarkasi dalam perjanjian Tordesilas itu mengikuti lingkaran
garis lintang dari Tanjung Pulau Verde, melampaui kedua kutub bumi. Ini
memberikan Dunia Baru—kini disebut Benua Amerika—kepada Spanyol. Afrika serta
India diserahkan kepada Portugis. Paus menggeser garis demarkasinya ke arah
timur sejauh 1.170 kilometer dari Tanjung Pulau Verde. Brazil pun jatuh ke
tangan Portugis. Jalur perampokan bangsa Eropa ke arah timur jauh menuju
kepulauan Nusantara pun terbagi dua. Spanyol berlayar ke Barat dan Portugis ke
Timur, keduanya akhirnya bertemu di Maluku, di Laut Banda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<img height="200" src="http://iwanblog.files.wordpress.com/2012/03/janhuygenvanlinschoten.jpg?w=243" width="162" /> <span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelumnya, jika dua kekuatan
yang tengah berlomba memperbanyak harta rampokan berjumpa tepat di satu titik
maka mereka akan berkelahi, namun saat bertemu di Maluku, Portugis dan Sanyol
mencoba untuk menahan diri. Pada 5 September 1494, Spanyol dan Portugal membuat
perjanjian Saragossa yang menetapkan garis anti-meridian atau garis sambungan
pada setengah lingkaran yang melanjutkan garis 1.170 kilometer dari Tanjung
Verde. Garis itu berada di timur dari kepulauan Maluku, di sekitar Guam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sejak itulah, Portugis dan
Spanyol berhasil membawa banyak rempah-rempah dari pelayarannya. Seluruh Eropa
mendengar hal tersebut dan mulai berlomba-lomba untuk juga mengirimkan armadanya
ke wilayah yang baru di selatan. Ketika Eropa mengirim ekspedisi laut untuk
menemukan dunia baru, pengertian antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran
agama Kristen nyaris tidak ada bedanya. Misi imperialisme Eropa ini sampai
sekarang kita kenal dengan sebutan “Tiga G”: Gold, Glory, dan Gospel. Seluruh
penguasa, raja-raja, para pedagang, yang ada di Eropa membahas tentang negeri
selatan yang sangat kaya raya ini. Mereka berlomba-lomba mencapai Nusantara
dari berbagai jalur. Sayang, saat itu belum ada sebuah peta perjalanan laut
yang secara utuh dan detil memuat jalur perjalanan dari Eropa ke wilayah
tersebut yang disebut Eropa sebagai Hindia Timur. Peta bangsa-bangsa Eropa baru
mencapai daratan India, sedangkan daerah di sebelah timurnya masih gelap.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dibandingkan Spanyol, Portugis
lebih unggul dalam banyak hal. Pelaut-pelaut Portugis yang merupakan
tokoh-tokoh pelarian Templar (dan mendirikan Knight of Christ), dengan ketat
berupaya merahasiakan peta-peta terbaru mereka yang berisi jalur-jalur laut
menuju Asia Tenggara. Peta-peta tersebut saat itu merupakan benda yang paling
diburu oleh banyak raja dan saudagar Eropa. Namun ibarat pepatah,
“Sepandai-pandainya tupai melompat, akhirnya jatuh juga”, maka demikian pula
dengan peta rahasia yang dipegang pelaut-pelaut Portugis. Sejumlah orang
Belanda yang telah bekerja lama pada pelaut-pelaut Portugis mengetahui hal ini.
Salah satu dari mereka bernama Jan Huygen van Linschoten. Pada tahun 1595 dia
menerbitkan buku berjudul Itinerario naer Oost ofte Portugaels Indien, Pedoman
Perjalanan ke Timur atau Hindia Portugis, yang memuat berbagai peta dan
deksripsi amat rinci mengenai jalur pelayaran yang dilakukan Portugis ke Hindia
Timur, lengkap dengan segala permasalahannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Buku itu laku keras di Eropa, namun
tentu saja hal ini tidak disukai Portugis. Bangsa ini menyimpan dendam pada
orang-orang Belanda. Berkat van Linschoten inilah, Belanda akhirnya mengetahui
banyak persoalan yang dihadapi Portugis di wilayah baru tersebut dan juga
rahasia-rahasia kapal serta jalur pelayarannya. Para pengusaha dan penguasa
Belanda membangun dan menyempurnakan armada kapal-kapal lautnya dengan segera,
agar mereka juga bisa menjarah dunia selatan yang kaya raya, dan tidak kalah
dengan kerajaan-kerajaan Eropa lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tahun 1595 Belanda mengirim
satu ekspedisi pertama menuju Nusantara yang disebutnya Hindia Timur. Ekspedisi
ini terdiri dari empat buah kapal dengan 249 awak dipimpin Cornelis de Houtman,
seorang Belanda yang telah lama bekerja pada Portugis di Lisbon. Lebih kurang
satu tahun kemudian, Juni 1596, de Houtman mendarat di pelabuhan Banten yang
merupakan pelabuhan utama perdagangan lada di Jawa, lalu menyusur pantai
utaranya, singgah di Sedayu, Madura, dan lainnya. Kepemimpinan de Houtman
sangat buruk. Dia berlaku sombong dan besikap semaunya pada orang-orang pribumi
dan juga terhadap sesama pedagang Eropa. Sejumlah konflik menyebabkan dia harus
kehilangan satu perahu dan banyak awaknya, sehingga ketika mendarat di Belanda
pada tahun 1597, dia hanya menyisakan tiga kapal dan 89 awak. Walau demikian,
tiga kapal tersebut penuh berisi rempah-rempah dan benda berharga lainnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang-orang Belanda berpikiran,
jika seorang de Houtman yang tidak cakap memimpin saja bisa mendapat sebanyak
itu, apalagi jika dipimpin oleh orang dan armada yang jauh lebih unggul.
Kedatangan kembali tim de Houtman menimbulkan semangat yang menyala-nyala di
banyak pedagang Belanda untuk mengikut jejaknya. Jejak Houtman diikuti oleh
puluhan bahkan ratusan saudagar Belanda yang mengirimkan armada mereka ke
Hindia Timur. Dalam tempo beberapa tahun saja, Belanda telah menjajah Hindia
Timur dan hal itu berlangsung lama hingga baru merdeka pada tahun 1945.Semoga
menambah wawasan kita semua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-36055887959995782712012-03-15T06:57:00.000+07:002012-03-15T06:57:02.189+07:00Mau Kaya ? Jangan Menabung !<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam Mahasiswa…….</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kira-kira satu minggu yang lalu
saya telah “menamatkan” buku berjudul “Rich dad Poor dad” karya Robet T.
Kiyosaki yang terkenal itu. Saya bermaksut ingin berbagi isi buku tersebut dan
memposting di blog ini tapi saya masih belum tau harus memulai dari mana karena
hamper semua isi buku itu sangat menarik dan terlalu sulit untuk dirangkum. Tapi
beberapa hari yang lalu, blog favorit saya telah memposting nya terlebih dahulu
dengan pembahasan yang sangat baik, jadi saya ijin copas ke blog ini dan saya
di ijinkan. Oiya sebelum saya memposting nya, mungkin pembaca juga ingin
membaca buku ini secara lengkap, saya mempunyai ebook nya silahkan download <a href="http://www.box.com/s/2q1855iucjdullb2i20c">disini</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img src="http://ikoforex.com/images/image/images%20%282%29_%281%29.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Robet T Kiyosaki</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Siapa yang tidak mengenal Robert
T Kiyosaki?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya dia adalah pengarang buku
terkenal, Rich Dad Poor Dad sekaligus penuli buku keuangan terlaris sepanjang
masa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang prinsip keuangannya banyak
dipakai oleh orang kaya di seluruh dunia. Termasuk prinsip Pasif income yang
sudah menjadi kewajiban bagi seluruh orang yang ingin mencapai kebebasan
financial</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam buku terbarunya, Robert T
Kiyosaki mengatakan beberapa aturan lama yang membuat anda Tetap Miskin dan
aturan baru yang menjadikan anda kaya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aturan lama : MENABUNGLAH<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Setelah 1971. dolar AS bukan lagi
uang, Tapi mata uang. Sebagai konsekuensinya, penabung menjadi Pecundang. Pemerintah
AS diizinkan mencetak uang lebih cepat daripada yang bisa disimpannya. Saat
Bankir berceloteh tentang kekuatan bunga majemuk, yang tak dikatakannya kepada
Anda adalah kekuatan Inflasi majemuk- atau dalam krisis dewasa ini,kekuatan
deflasi majemuk.Inflasi dan deflasi disebabkan oleh pemerintah serta bank yang
berupaya mengendalikan perekonomian dan mencetak dan meminjamkan uang dengan
mudah, yaitu, tanpa nilai apapun untuk mendukung uang itu selain “kredit dan
kepercayaan penuh” dari Amerika serikat. Selama Bertahun tahun. orang di
seluruh belahan dunia percaya bahwa obligasi AS adalah investasi paling aman
diseluruh Dunia. Selama bertahun tahun, pera penabung dengan patuh membeli
obligasi AS, percaya bahwa itu hal yang cerdas untuk dilakukan. Pada permulaan
2009, Obligasi AS yang berusia 30 tahun banyak membrtikan bunga kurang dari 3%,
Menurut Robert T Kiyoski,ini berarti ada terlalu banyak Funny Money (uang tanpa
jaminan) di dunia, penabung akan menjadi pecundang, dan pada 2009, obligasi AS
bisa jadi adalah investasi paling beresiko. Kalau anda tidak mengerti kenapa
bisa begitu, jangan khawatir. Sebaian besar orang begitu, dan itulah sebabnya
pendidikan keuangan disekolah sangatlah penting. Namun, petut diketahui bahwa
apa yang dulu nya merupakan investasi paling aman, obligasi AS, sekarang
menjadi yang paling beresiko.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aturan Baru : BELANJAKAN, JANGAN
DITABUNG</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saat ini, sebagian besar orang
menghabiskan banyak waktu belajar cara menghasilkan uang. Mereka bersekolah
untuk mendapatkan pekerjaan bergaji Tinggi. Kemudian menghabiskan bertahun
tahun bekerja di pekerjaan itu untuk menghasilkan uang. Mereka lalu sebisa
mungkin berupaya menabung nya. Pada aturan baru, yang lebih penting adalah Anda
tahu cara membelanjakan uang Anda, Bukan sekedar menghasilkan atau menabungnya.
Dengan kata lain, orang yang membelanjakan uang dengan bijak akan selalu lebih
kaya dibanding mereka yang menabung uang dengan bijak. Tentu saja, yang
dimaksud Robert T kiyosaki dengan membelanjakan adalah menginvestasikan atau
mengubah uang anda menjadi nilai jangka panjang.Pada ekonomi saat ini anda
tidak akan kaya dengan menyimpam uang dibalik kasur, atau lebih buruk lagi, Di
Bank. Mereka Tahu kunci kekayaan adalah berinvestasi dalam aset yang memberikan
arus kas. Dewasa ini, anda perlu tahu cara membelanjakan uang pada aset yang
mempertahankan nilainya. Memberikan Pemasukan, menyesuaikan diri dengan
Inflasi, dan nilainya memmberikan pemasukan, menyesuaikan diri dengan inflasi,
dan nilainya naik-BUKAN turun. Emas Bukan digunakan untuk menjadikan anda kaya,
tetapi hanya mempertahankan kekayaan anda. Pada tahun 1960 satu kilogram emas
dapat dibelikan sebuah mobil mewah saat itu. dan saat ini satu kilogram emas
juga dapat dibelikan satu mobil mewah juga. Berinvesatasi lah pada emas untukl
mempertahankan kekayaan anda. Trading Forex dapat menjadikan anda kaya, inilah
keungulan berinvestasi di forex saat harga naik ataupun turun anda masih dapat
mengambil keuntungan dari perubahan harga tersebut. Tidak seperti saham, anda
harus menunggu harga naik sangat tinggi untuk memperoleh keuntungan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Masih mau menabung?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><a href="http://iwanblog.wordpress.com/2012/03/14/mau-kaya-jangan-menabung/">sumber</a></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-62707449213491438682012-03-08T14:16:00.000+07:002012-03-11T17:20:37.740+07:00Tidak ada Trotoar Di Kutacane<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam Mahasiswa ....<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lagi-lagi saya ingin memposting
tulisan yang temanya jauh dari<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ekonomi. Selain untuk
mengeluarkan pendapat saya juga ingin sedikit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">care terhadap blog ini, agar
terkesan tidak vakum. Ini tentang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutacane.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sudah dua tahun lebih saya
berdomisili di Kutacane, tapi sepertinya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">baru hari ini saya sengaja jalan
kaki menyusuri jalan kota, tepat nya<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">di Ahmad Yani. Menjadi suatu hal
yang pertama karena saya memang tidak<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pernah melewati Ahmad Yani dengn
jalan kaki, biasanya sih naek motor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berhubung hari ni motor saya lagi
di service di bengkel sekitar Ahmad<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yani saya sengaja berjalan
menyusuri jalan Ahmad Yani sembari menunggu<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">motor saya selesai di service.
Jalanan rame banget, meskipun sudah di<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">buat dua arah dan di kasih
pemisah di tengah nya, tidak sedikit<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pengemudi yang terkesan
ugal-ugalan membuat saya tidak nyaman<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">berjalan. Belum lagi parkir liar
yang hampir sepanjang jalan dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">memenuhi hampir 1/4 lebar jalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari keadaan itu saya mulai sadar
bahwa pejalan kaki di kota ini<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">sangat tidak nyaman dan tidak aman,
Pemerintah Daerah juga terkesan lalai<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dalam memfasilitasi para pejalan
kaki, selain di biarkanya parkir<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">liar, di sepanjang jln Ahmad Yani juga tidak ada Trotoar.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan arus kendaraan yang
semakin padat, parkir liar yang menjamur,<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">serta tidak ada nya fasilitas
trotoar bagi pejalan kaki, ini sungguh<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ironis. Bagai mana tidak, keselamatan para pejalan kaki jelas-jelas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">terancam. Sudah seharus nya
Pemerintah Daerah melek akan fasilitas<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pejalan kaki, semua itu demi
kenyamanan dan keselamatan pengguna<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">jalan, baik pejalan kaki atau
yang berkendara baik motor maupun mobil.<o:p></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img alt="Berkas:Gehweg.jpg" height="200" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/8a/Gehweg.jpg/478px-Gehweg.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="159" /></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: small; text-align: justify;">Trotoar diSiegen, Jerman(sumber:www.wikipedia.org)</span>
</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Trotoar adalah</b> jalur pejalan kaki
yang umumnya sejajar dengan jalan</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dan lebih tinggi dari permukaan
perkerasan jalan untuk menjamin<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">keamanan pejalan kaki yang
bersangkutan. Para pejalan kaki berada pada<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">posisi yang lemah jika mereka
bercampur dengan kendaraan, maka mereka<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">akan memperlambat arus lalu
lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">utama dari manajemen lalu lintas
adalah berusaha untuk memisahkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pejalan kaki dariarus kendaraan
bermotor, tanpa menimbulkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">gangguan-gangguan yang besar
terhadap aksesibilitas dengan pembangunan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">trotoar. Perlu tidaknya trotoar
dapat diidentifikasikan oleh volume<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">para pejalan kaki yang berjalan
dijalan, tingkat kecelakaan antara<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kendaraan dengan pejalan kaki dan
pengaduan/permintaan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penempatan trotoar Fasilitas
pejalan kaki berupa trotoar ditempatkan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">di:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. Daerah perkotaan secara umum
yang tingkat kepadatan penduduknya tinggi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. Jalan yang memiliki rute
angkutan umum yang tetap<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3. Daerah yang memiliki aktivitas
kontinyu yang tinggi, seperti<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">misalnya jalan-jalan dipasar dan
pusat perkotaaan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4. Lokasi yang memiliki
kebutuhan/permintaan yang tinggi dengan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">periode yang pendek, seperti
misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">api, sekolah, rumah sakit,
lapangan olah raga<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5. Lokasi yang mempunyai
permintaan yang tinggi untuk hari-hari<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">tertentu, misalnya
lapangan/gelanggang olah raga, masjid<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penggunaan ilegal Seringkali
trotoar dimanfaatkan untuk tindakan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ilegalseperti digunakan oleh
pengemudi motor untukmelewati<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">kemacetan/mendahului,digunakan
sebagaitempat parkir motor ojek,dan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">tempat untukberkemah.Pada negara
berkembang,tindakan ini belum bisa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dilarang secara keras.<o:p></o:p></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">nurma yudhi a,<i> mil</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
</div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-19215371207660090172012-03-06T21:28:00.000+07:002012-03-11T16:35:26.950+07:00Belum ada Judul, Semoga meng-Inspirasi Pembaca<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan postingan ini saya ingin berbagi dengan teman-teman
Mahasiswa Fakultas Ekonomi khusus nya yang sudah bekerja. Begini
ceritanya...... hehe<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagi mereka yang sudah bekerja, awal bulan adalah yang hari
yang sangat di tunggu-tunggu. Ya awal bualan biasanya mereka menerima gaji,
seneng banget rasanya bisa pulang kerumah dengan membawa gaji, bisa
bawaian oleh-oleh buat keluarga, hadiah buat pacar, traktir makan teman-teman
dan masih banyak lagi yang bisa kita lakukan dengan gaji itu. Rasa senang
yang tidak”ketulungan” itu sangat lah wajar <i>toh</i> itu
hasil jerih payah kita dalam bekerja sebulan kan?. Mungkin teman-teman biasa
denga mudah membayang kan betapa senangnya kita saat menerima gaji, tapi
kebayang engk ,bagai mana perasaan orang yang member gaji kita?? Kalo
tebakan saya tidak salah rasanya pasti “wow” menyenangkan dan mambanggakan
sekali tentunya. Hehe……<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Bay the way</i>, sudah menangkap maksut dari sedikit cerita di atas? Apa hubungan
nya dengan kita selaku Mahasiswa Fakultas Ekonomi??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Well</i>, kalo sudah paham dan mengerti maksut nya terimakasih karena saya
tidak perlu memposting artikel ini secara panjang lebar untuk menjelaskan nya,
jadi sudah cukup sampai disini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hemmmmmm ……<i> but</i>, tidak adil rasanya kalo yang
paham apa maksut cerita pendek di atas hanya anda, mungkin teman-teman yang
lain yang membaca ini masih bertanya-tanya apa maksut nya. <i>Its ok</i> saya
akan lanjutkan bercerita, <i>ups</i>… bukan maksut saya menggurui
teman-teman ya… tapi ini hanya sekedar pendapat hasil dari <i>liar nya
imajinasi penulis</i>. Tau engk kalo yang nulis ni, menyebut dirinya Mahasiswa
ber Imajinasi Liar (MIL)hahah… engk penting ya….<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ok. Lanjut……..<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebelum nya ijinkan saya bertanya, apa tujuan anda masuk UGL??
Fakultas Ekonomi lagi?? Saya tau, saya tidak akan mendapatkan jawaban atas
pertanyaan tersebut, itu sekedar basa-basi saya aja. Tapi kalo boleh saya
menebak, sebagian besar jawaban dari teman-teman pembaca adalah seperti ini,
“tujuan masuk UGL adalah untuk belajar, mencari ilmu sebanyak mungkin,
menguasai materi perkulian sebaik mungkin agar dapat IPK memuaskan, setelah lulus
nanti segera “MENDAPATKAN PEKERJAAN” benar demikian?? Ya kalo kurang tepat
dimaafkan penulis nya hanya seorang mahasiswa Berimajinasi Liar bukan seorang
mentalisem. He……. Ok lanjut, tapi seandainya tebakan saya tepat, dan memang
sedikit banyak tujuan kuliah adalah seperti di atas, itu adalah cara berpikir
yang kuno <i>guys </i>(paling tidak itu menurut pendapat saya)<i>, </i>apalagi
yang ambil Fakultas Ekonomi. Tanya kenapa???<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mahasiswa Fakultas Ekonomi, khususnya Ekonomi Manajemen,
dididik dan dipersiapkan bukan untuk menjadi seorang pegawai swasta apalagi
pegawai negri sipil (PNS)melainkan sebagai pemimpin yang memimpin pegawainya.
Selain itu juga di persiapkan untuk menjadi seorang yang mampu menciptakan
lapangan pekerjaan buat dirinya dan juga buat orang lain yaitu sebagai seoarang
wirausahawan/ <i>Entrepreneur</i>, menjadi orang yang menggaji pegawainya
dan bukan menjadi yang menerima gaji. Dengan ini sedah mulai memahami isi
cerita tadi kan?? Alhamdulillah semoga sudah ya…….<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ok lanjut, mungkin teman-teman akan bertanya jadi bagai mana
seharusnya tujuan kuliah yang tidak kuno??? Lagi-lagi ini menurut pendapat
saya, silahkan mau <i>pro</i> atau <i>kontra</i> hehe…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">TRI DARMA PERGURUAN TINGGI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Belajar<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Penelitian<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengabdian<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadi tujuan nya harus tidak jauh-jauh yang tiga itu, belajar sudah
tentu manjadi kewajiban seorang Mahasiswa tapi tujuan selanjut nya bukan hanya
sekedar mendapat <i>IPK</i> bagus dan segera mendapatkan pekerjaan
setelah lulus nanti, menurut saya itu terlalu simple. Bagaimana dengan poin ke-tiga
kalo se <i>simpel</i> itu?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br />
<ol>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-indent: -0.25in;">Belajar, mencari pengalaman dengan;</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-indent: -0.25in;">Menjalin hubungan dengan teman Mahasiswa yang mau berpikir untuk
maju dan berkembang, kemudian berdiskusi, bekerja sama untuk merencanakan
sesuatu yang hebat;</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-indent: -0.25in;">Menganalisa rencana tersebut;</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-indent: -0.25in;">Membuat kemungkinan resiko kegagalan dan cara mengatasinya;</span></li>
<li><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-indent: -0.25in;">Dan bersiap diri menjadi seorang </span><i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-indent: -0.25in;">Entrepreneur</i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; text-indent: -0.25in;"> yang
hebat dengan bekal pendidikan dan pengalaman serta perencanaan yang didapat
selama di UGL.</span></li>
</ol>
</div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hahah bagai mana dengan pendapat saya, setuju?? Kanapa dari
awal saya tekan kan menjadi seorang wirausahawan/<i>entrepreneur</i>?? Karena
dengan itu kita akan dengan mudah mengapdi kepada masyarakat, bangsa bahkan <i>imajinasi</i> saya
berpendapat dengan menjadi <i>entrepreneur</i> kita dapat mengapsi
kepada dunia. Masih tanya kenapa?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ok lanjut…….. bayangkan kalo setu fakultas ini setelah lulus nanti
semua menjadi seorang pegawai, baik swasta atau negri, setalah fakultas ini
fakultas tetangga sebelah juga menjadi pegawai, kemudian sebelah nya lagi juga
menjadi pegawai belum cukup? Ok kita lanjut bayangkan lagi lulusan kampus lain
yang satu angkatan dengan kita semuanya menjadi pegawai, setalah itu kakak
letting dan adik letting kita dari UGl dan kapus lain juga manjadi pegawai. Huh
rulirumit sepertinya….. jadi kalo setelah lulus kuliah semuanya ingin menjadi
pegawai yang digaji, pertanyaan nya mau menjadi pegawai dimana? Siapa yang
menggaji? Kalo sampe itu terjadi kemungkinan buruk yang akan terjadi
adalah,(lagi-lagi menurut pendapat saya)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Minim
nya lapangan pekerjaan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Meningkat
nya pengangguran<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Murah
nya tenaga kerja/pegawai<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kalo sudah seperti itu dimana pengapdian kita sebagai seoarng
Mahasiswa? <i>Mallet kae pe kata</i> orang Alas. Tapi kalo kita
Mahasiswa Fakultas Ekonomi menjadi seorang pengusaha/<i>entrepreneur</i> kondisi
diatas bias kita balik kan menjadi lebih baik. Masih tanya kok bias? Atau tanya
kenapa lagi?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ok lanjut, dengan menjadi seorang wirausahawan/<i>entrepreneur</i> berarti
kita secara tidak langsung tidak menambah angka pengangguan di masyarakat, kita
akan menjadi masyarakat yang lebih berguna bagi masyarakat yang lain. Ini bisa
di liat kalo seorang wirausahawan pasti akan menambah lapangan pekerjaan bukan
malah mengurangi lapangan pekerjaan seperti kalo kita memilih menjadi seorang
pegawai, manurut saya dengan menciptakan lapangan pekerjaan itu sudah termasyuk
sebuah pengapdian kepada masyarakat. Gimana guys setuju?? Masih lanjut
ni………kalo misal nya, sebagian besar Mahasiswa lulusan Fakultas Ekonomi menjadi
seorang wirausahawan/<i>entrepreneur</i> dan masing masing menciptakan
lapangan pekerjaan maka yang terjadi adalah:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melimpah
nya jumlah lapangan pekerjaan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Angka
pengangguran turun<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tingginya
harga tenaga kerja<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk poin yang ke-tiga, tinggi nya harga tenaga kerja penjelasan
nya demikian. Dengan semakin banyak nya seorang wirausahawan/<i>entreprenue</i>r
maka semakin banyak pula tenaga kerja yang di butuh kan, bisa di pastikan kalo
para pengangguan akan mendapatkan pekerjaan. Jika wirausahawan semakin banyak
dan pengangguran sudah tidak ada, maka seorang tenaga kerja alan menjadi
sesuatu yang mahal harganya (gaji). Cukup??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sekali lagi saya berimajinasi, kalo di Negara kita ini
wirausahawan tumbuh secara menjamur, bukan tidak mungkin TKI bakal di tidakan
dan Indonosia akan mendatangkan para pegawai dari luar Negei. Menyenangkan dan
membanggakan buka bila suatu hari nanti kita menjadi seorang
ENTREPRENEUR??<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tulisan ini hasil dari liarnya imajinasi penulis, semoga
menginspirasi teman-teman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kutacane, 6 Maret 2012<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nurma yudhi a. <i>mil</i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-57510595506346666892012-03-05T16:24:00.004+07:002012-03-09T03:12:18.073+07:00TENTANG ENTERPRENUEUR UNIVERSITY<span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 16px;"></span><br />
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="clear: left; float: left; font-weight: normal; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><img height="149" src="http://www.dare-dreamers.com/images/305_Entrepreneur_s_University-logo_final.jpg" width="200" /></span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"></span>Entrepreneur Univeristy (EU)</strong> adalah Lembaga Pendidikan Informal yang didirikan dan dibimbing langsung oleh <strong>Purdi E Chandra</strong>, Presiden Direktur Grup Primagama, penerima MURI Award dan penghargaan Enterprise 50 dari Anderson Consulting dan SWA, Nominasi Enterpreneur of The Year 2003</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lembaga Pendidikan ini bertujuan menjadi Lembaga Pendidikan Non-Formal yang bukan menciptakan calon pencari kerja, tapi menciptakan pengusaha baru। Pendidikan di Enterpreneur University tidak menggunakan aturan Formal seperti layaknya pendidikan lainnya. Tanpa Nilai, Tanpa Ujian, Tanpa Akreditasi, Tanpa Status, Tanpa Ijazah, dan di wisuda setelah menjadi Pengusaha.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">VISI ENTERPRENEUR UNIVERISTY</span></strong></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi Institusi Pendidikan Non-Formal Berkualitas yang Bukan Menciptakan Calon Pekerja, Tapi Menciptakan Pengusaha Baru Kreatif & Inovatif.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span><br />
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">MISI ENTERPRENEUR UNIVERSITY</span></strong></div>
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></strong><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi Lembaga Pendidikan Entrepreneurship Berskala Nasional Yang Menciptakan Pengusaha Baru yang Mandiri, Kreatif dan Inovatif.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi Tempat atau Wadah Mahasiswa/Sarjana IP Rendah, Lulusan SMA NEM Rendah, Karyawan, Yang PHK, Ibu Rumah Tangga, Pensiunan, PNS/Swasta, Wanita Karir Maupun Para Selebritis atau Public Figure untuk Bersama-sama Mewujudkan Keinginan Menjadi Pengusaha Tangguh.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi Lembaga Pendidikan Entrepreneurship yang Sanggup Dijadikan Mitra Usaha yang Handal.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi Tempat Bagi Wadah Mahasiswa/Sarjana IP Rendah, Lulusan SMA NEM Rendah, Karyawan, Yang PHK, Ibu Rumah Tangga, Pensiunan, PNS/Swasta, Wanita Karir Maupun Para Selebritis atau Public Figure untuk Berkreatif, Berbisnis dan Mengembangkan Diri.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjadi Aset Sumber Daya Manusia Nasional dan Kebanggaan Masyarakat.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><strong></strong></span><br />
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KONSENTRASI PENDIDIKAN</span></strong></div>
<strong><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
</span></strong><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pendidikan di Entrepreneur Univeristy bukan saja mengandalkan pada pengetahuan atau otak berpikir, tetapi juga pada otak emosional. Karena itulah, konsentrasi pendidikanya adalah bagaimana mengasah kecerdasan emosional, kecerdasan adversity, kecerdasan finansial, kecerdasan spiritual, mempertajam kreativitas dan intuisi.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px;">
</div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pendidikan di Entrepreneur Univeristy tidak menggunakan aturan formal. Artinya, tanpa nilai, tanpa akreditasi, tanpa ijazah dan tanpa status. Mereka mengikuti pendidikan disini selama tiga bulan, dimana 60 persen ditekankan pada praktek dan 40 persen pada teori. Dan, uniknya mereka akan diwisuda setelah menjadi pengusaha atau sudah buka usaha. Oleh karena itulah di Entrepreneur University ini lebih menggunakan “Kurikulum dan Sistem” pendidikan yang diciptakan sendiri oleh pengusaha atau praktisi.</span></div>
<div style="line-height: 1.5em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Peserta pendidikan disini juga diutamakan mahasiswa/sarjana IP rendah, SMA NEM rendah, ibu rumah tangga, pensiunan, PNS/Swasta, wanita karir maupun para selebritis atau public figure. Sehingga, bukan hal yang tak mungkin, kalau paradigma pendidikan seperti ini akan menjadi model pendidikan di Indonesia masa yang akan datang, bahkan dunia sekalipun, khususnya dalam pendidikan Entrepreneurship.</span></div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-76666631015327747772012-02-29T22:13:00.001+07:002012-03-09T03:12:51.048+07:00RINDU SEORANG GURU PENDIDIK<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam Maha Siswa............</span></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kali ini ijn kan saya memposting opini dari salah satu teman saya yang saya rasa sangat bagus dan sangat membantu kita dalam berpikir lebih maju sebagai seorang pelajar. Berikut opini nya....</span></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">RINDU
SEORANG GURU PENDIDIK</span></div>
</div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menjamurnya berbagai sekolah Unggulan, <i>Rintisan Sekolah Berstandar Internasional</i>,
Sekolah berprogram <i>full-day</i>, dan
berbagai sekolah yang menawarkan sistem pengajaran terbaru. Persaingan dalam
pembangunan insfratuktur dan sistem managemen sekolah terus berlanjut. Menjadi
lahan bisnis baru dalam bidang pendidikan. Saya sebagai seorang murid yang
telah merasakan menjadi bagian dalam sistem pengajaran yang sudah puluhan tahun
bahkan ratusan tahun yang lalu sudah eksis. Selama kurun waktu 12 tahun menempa
pendidikan sekolah yang paling memberi kebebasan berbuat hanya sewaktu Taman
Kanak-kanak (TK). Selama itu pula menjadi salah satu orang yang telah tersistem
oleh belenggu yang biasa dikatakan Pendidikan Formal.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Awal abad ke-21 ini, berbagai lembaga
pendidikan negeri maupun swasta bersaing untuk menawarkan berbagai sitem
pendidikan “yang berkualitas”bukan hanya di bumi pertiwi ini tapi bahkan seluru
penjuru dunia. Sekolah “Unggulan”, dengan predikat sekolah favorit tempat
sekolahnya bagi orang-orang “pintar”, bernilai tinggi, dan berduit.
Sesungguhnya sekolah yang bertitle ‘Unggulan’ inilah diskriminasi sosial bagi
para murid dalam bidang pendidikan. Bagaimana bisa seorang murid hanya dinilai
dari segi akademik, apakah manusia diberi akal hanya untuk menyelesaikan
berbagai tugas sekolah? Apakah hanya untuk mendapat nilai bagus yang otomatis
bisa diberi predikat manusia unggul?. Setiap manusia diberi kelebihan,
karakter, skill, ambisi, cita-cita, kekurangan, perasaan berbeda dan kemampuan
khusus yang membedakan antarsesama manusia.
Oleh karena itu, tidak ada namanya “Manusia Unggul”, apalagi sekolah
unggulan. Sepertinya kita harus menonton film <i>3 idiots </i>dan <i>Tareezamen Par.</i>
Untuk sedikit memahami manusia.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sesungguhnya sekolah memang diprogram bukan
pendidikan bagi umat manusia untuk menemukan jati diri, siapa diri, dan
pengembangan kelebihan para murid. Para murid diprogram seperti robot, yang
harus taat kepada pengajar, dipaksa menuruti peraturan-peraturan yang
memenjarakan kebebasan berfikir dan bertindak, dan pasti setiap kebebasan itu
ada yang namanya batasan tetapi bukan dengan peraturan-peraturan yang
semena-mena. Para murid dipaksa duduk diberi materi-materi, diam, mendengar
para pengajar ceramah seperti khutbah Sholat jum’at, dan diprogram untuk
menjadi sesuatu yang kadang tidak <i>concern</i>
dengan kemampuan para murid. H. L
Mencken berkata ” <i>Masa sekolah
adalah saat yang paling tidak membahagiakan dalam seluruh periode keberadaan
manusia di dunia, masa penuh tugas-tugas bodoh, dan membosankan,
peraturan-peraturan baru yang tidak menyenangkan dan pelanggaran semena-mena
terhadap akal sehat dan perilaku yang pantas</i>”.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sistem pemeringkatan murid dalam kelas yang
dimaksudkan untuk memotivasi para murid supaya berkembang, kenyataanya
mengkerdilkan mental para murid yang belum mampu bersaing dalam bidang
akademik. Bagi para murid yang mendapat peringkat terbawah akan merasa malu dan
pasrah akan keadaan, sebaliknya bagi para murid yang mendapat peringkat teratas
akan disanjung-sanjung dan dibangga-banggakan yang bisa membuat seseorang
merasa lebih hebat dari orang lain. Padahal tidak ada seorang manusia yang
lebih unggul atau hebat dari sesamanya.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pengajaran, semua orang sesungguhnya tak perlu
diajari karena mereka sudah mempunyai kelebihan masing-masing. Galileo Galilei
berkata “<i>kau tak pernah bisa mengajari
orang apapun, kau hanya bisa membantunya menemukan hal itu pada dirinya</i>”. Begitu
juga mantan Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churcill, yang pada masa
sekolah dulu berkali-kali tidak naik kelas karena gagal dalam satu mata
pelajaran yaitu Bahasa Inggris, beliau berkata “<i>Aku selalu siap belajar, tapi aku tidak selalu suka diajari”. <o:p></o:p></i></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para murid pun tidak dididik untuk bisa
menerima kegagalan, selalu hanya sukses dan sukses. Robert T Kyosaki, penulis
Buku <i>BestSeller Rich Dad Poor Dad</i>
berkata “<i>Sukses adalah guru yang buruk</i>”.
Hanya diajarkan dan dibumbui serba sukses tanpa pendidikan emosional dalam menerima
kegagalan, makanya tidak usah heran pada saat Ujian Nasional yang belum lulus
merasa putus asa dan bahkan banyak yang setres. Karena yang dididik hanya
akademik saja belum menyentuh pada pendidikan emosional. Bagaimana mau sukses
kalau tak pernah gagal. Yang lebih parahnya para murid diberi nasehat klasik
yang berlaku pada era industri,”<i>kalau
tidak mendapat nilai bagus, kau tidak akan mendapatklan pekerjaan yang amandan
menjamin dengan tunjangan”</i>. Seolah para murid diprogram untuk menjadi buruh
semuanya.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sesungguhnya para pendidik yang yang sangat
dibutuhkan bukan sekedar profesi pengajar, yang sekarang menjadi alternatif
mata pencaharian. Para pendidik yang bisa membantu menemukan, mengembangkan
kelebihan dan kemampuan para murid, dan diprioritaskan dalam pendidikan moral
serta emosional. Karena inilah yang sangat berpengaruh dalam proses pendidikan
bukan hanya akademik semata. Pendidik bukan saja seseorang yang berdiri didepan kelas. Entah itu Presiden,
Orangtua, polisi, pahlawan, pejabat, pengusaha, dll yang memang mengabdi untuk
pendidikan moral dan kemampuan umat manusia.</span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<div style="text-align: justify;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></i></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-29170245443861912792012-02-29T15:26:00.001+07:002012-03-09T03:13:22.546+07:0029 FERBRUARI HANYA ADA DALAM TAHUN KABISAT<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hari ini, tanggal 29 Februari. Sebuah tanggal yang hanya
muncul empat tahun sekali. Dikenal sebagai tahun kabisat (Bahasa Inggris: Leap
Year).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahun kabisat adalah tahun di mana jumlah hari tidak terdiri
dari 365, tetapi 366 hari.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Satu tahun syamsiah tidak secara persis terdiri dari 365
hari, tetapi 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik. Jika hal ini tidak
dihiraukan, maka setiap 4 tahun akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam
15 menit 0,7256 detik).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali
(tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra: 29 Februari. Tetapi karena 5
jam 48 menit 45,1814 detik kurang dari 6 jam, maka tahun-tahun yang bisa dibagi
100 (seperti tahun 1900), bukan tahun kabisat, kecuali bisa dibagi dengan 400
(seperti tahun 2000).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tahun Kabisat ini ada sejak diluncurkannya kalender
Gregorian (1582).<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(nurmayudhi/Wikipedia)</span></div>
</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-54175024905894265082012-02-18T18:46:00.002+07:002012-03-09T03:14:26.986+07:00"Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-apa" Purdi E. Chandra<div style="text-align: left;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki
wawasan dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari
pemikirannya sangat cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis yang
menarik, prospektif, dan berpeluang besar untuk digarap. Semua teman kuliah
berdecak kagum dengan lontaran ide-idenya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum
ada satu pun bisnis yang pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu
dia, berstatus karyawan sebuah perusahaan publik di Jakarta. Dia memang terlalu
pandai untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ada juga mahasiswa yang pernah datang pada saya. Dia
menyatakan ingin berwirausaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum
punya modal dan tidak begitu pandai. Saya katakan pada dia: “Kebetulan!”
Kemudian saya katakan lagi: “Jangan takut, karena modal utama untuk memulai
bisnis adalah keberanian.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau
terlalu pinter itu malah terlalu berhitung. Orang yang tahu banyak hal, maka
dia akan tahu banyak risiko dan halangan di depannya. Hal itu menurut saya
justru akan menciutkan nyalinya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya malah pernah bilang pada seorang sarjana yang ingin
berwirausaha. Saya katakan: “Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu
seolah-olah tidak punya apa-apa, kecuali semangat dan keinginan yang kuat.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Saya teruskan: “Mulailah berwirausaha justru pada saat Anda
tidak punya apa-apa. Saat Anda merasa tertekan. Saat Anda tidak dapat berbuat
apa-apa dengan ijazah Anda. Saat Anda kebingungan karena harus bayar kredit
rumah. Atau pada saat Anda merasa terhina.”<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Memang nasehat saya ini agak berbeda dengan kebanyakan
orang. Biasanya orang menyarankan, kalau mau usaha sebaiknya mengumpulkan modal
dulu, kemudian cari tempat dan seterusnya. Tetapi, banyak orang sukses sebagai
wirausahawan justru dimulai dari sebaliknya, hanya punya semangat dan tidak
punya apa-apa. Kondisi yang ada memaksa mereka harus “bermimpi” tentang masa
depannya, kemudian tertantang untuk menggapainya, dan berusaha keras untuk
mewujudkannya.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Anda tentu tahu atau paling tidak pernah mendengar nama
Steve Jobs. sebelumnya dia bukan siapa-siapa. Jobs hanyalah anak muda yang
gemar bercelana jeans belel dan berkantong kempes. Belakangan, dia membuat
Apple Computer di garasi rumahnya, dan mendirikan perusahaan yang masuk Fortune
500 lebih cepat dari siapapun sepanjang sejarah.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jobs adalah contoh orang yang berhasil dalam berwirausaha,
justru bukan karena kepandaiannya di bangku kuliah. Tapi, karena ia memiliki
keberanian dan keyakinan akan usaha yang digelutinya. Dia mampu bertindak
merealisasi gagasannya dengan meninggalkan lingkungan kuliah dan teman-temannya
yang suka berhura-hura.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi, saya tidak menyarankan Anda untuk mengabaikan
pendidikan. Hanya saja, saya ingin mengatakan, bahwa untuk menjadi wirausahawan
terlebih dahulu dibutuhkan keberanian memulai (bertindak), untuk memanfaatkan
peluang bisnis yang ada. Hal tersebut harus segera dilakukan, sebelum orang
lain mendahuluinya. Kepandaian akademis akan diperlukan bila usaha kita sudah
berjalan, dan itu bisa kita dapatkan dengan mengikuti kuliah lagi, atau kita
bisa membayar orang-orang pandai sebagai karyawan atau konsultan.</span><o:p></o:p></div>
</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-4572740906184139812012-02-18T18:40:00.002+07:002012-03-09T03:14:50.824+07:00"Sebagai entrepreneur, kita sebaiknya tidak hanya memiliki satu sumber penghasilan." Purdi E. Chandra<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> Bisnis, biasanya
dimulai dengan coba-coba, kadang malah asal-asalan. Dimulai dengan modal
seadanya, tempat seadanya, dengan orang yang sama-sama belajar dari nol. Saya
kira, dari memulai yang serba kekurangan inilah yang akan membuat kita semakin
cerdas dalam berbisnis. Proses bisnis ini akan memberikan pengalaman bisnis
yang semakin hari mencerdaskan kita.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Belajar dari pengalaman bisnis setiap hari dan kebutuhan
akan kemajuan bisnis kita, mulailah kita memberikan sentuhan manajemen,
walaupun itu masih sangat sederhana. Sudah ada bagi-bagi pekerjaan atau
bagi-bagi fungsi. Ada yang pegang keuangan, ada yang sudah mulai jadi bagian
pemasaran. Ada yang bagian produksi, ada<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">juga yang ngurusi karyawan. Malah terkadang ada beberapa
pekerjaan masih dirangkap satu orang. Ini adalah proses menuju bisnis yang
sesungguhnya. Artinya, bisnis yang memiliki sistem yang baik. Dengan sudah
adanya sistem, kita sebagai pengusaha memiliki banyak waktu luang. Karena,
sistem sudah berjalan dengan baik. Ketika sebelum ada sistem, pengusaha
cenderung mengelola perusahaan dengan full time. Kini, setelah ada sistem,
cukup dengan part time.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Karena itu, menurut saya, jika perusahaan kita sudah
memiliki sistem yang baik, dan bisnis kita relatif berkembang, maka kesempatan
kita untuk mengembangkan bisnis sangat terbuka luas, termasuk membuka bisnis
baru. Berdasarkan pengalaman saya, lebih mudah membangun bisnis yang ke-2,
ke-3, dan seterusnya, dari pada ketika memulai bisnis yang pertama. Karena, di
saat memulai bisnis yang pertama kita belum punya apaapa. Sementara, membangun
bisnis yang ke-2, ke-3, dan seterusnya lebih mudah karena bisnis kita yang
pertama sudah memiliki sistem yang baik. Saya kira, perlu dipertimbangkan
matang-matang jika kita ingin mencoba membangun bisnis yang ke-2, seharusnya
bisnis kita yang pertama sudah mempunyai sistem yang baik.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan aktivitas kita yang sebelumnya full time, dan
sebagian entrepreneur menjadi part time, dimungkinkan kita memiliki banyak
waktu luang. Banyaknya waktu luang itu, membuat kita sebagai entrepreneur akan
lebih fokus dalam menciptakan bisnisbisnis baru. Menciptakan bisnis baru itu berarti
kita telah menciptakan sumber penghasilan baru. Jika perusahaan kita memiliki
sistem yang baik, maka manajer dan karyawan akan bekerja sesuai dengan apa yang
kita inginkan. Sehingga, banyak pekerjaan yang sudah terbagi habis oleh para
profesional di lingkungan bisnis kita. Dalam konteks inilah entrepreneur tidak
harus fokus. Justru yang harus fokus adalah orang-orang yang mengelola bisnis
kita. Hanya mungkin, kita harus ikut fokus di awal berdirinya bisnis tersebut.
Setelah bisnis kita kelihatan jalan, yah cari fokus yang lain.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai entrepreneur, sebaiknya kita tidak hanya memiliki
satu sumber penghasilan saja. Tetapi bagaimana, kita dapat menciptakan banyak
sumber penghasilan. Ibarat kita punya telur sepuluh menetas sembilan, itu lebih
baik dari pada mempunyai satu telur menetas semua. Dengan kita membuat bisnis
yang ke-2, ke-3, dan seterusnya, kita berharap akan mendapatkan penghasilan
yang ke-2, ke-3, dan seterusnya. Sehingga, dengan kita memiliki banyak sumber
penghasilan, maka kita sebagai pengusaha mempunyai peluang untuk memiliki
kebebasan finansial.<o:p></o:p></span></div>
</div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semangat kita menciptakan bisnis ke-2, ke-3, dan seterusnya
akan punya dampak sosial, yaitu menciptakan lapangan kerja, mambagi-bagi
keuntungan, dan lain-lain. Artinya, kita sebagai entrepreneur memiliki
kepedulian sosial yang tinggi. Silahkan mencoba!***</span><o:p></o:p></div>
</div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-78656335002033143002012-02-16T14:23:00.000+07:002012-03-09T03:15:26.539+07:00LOSSON : DON'T LOSE YOUR PEN, YOU WILL BE DIE<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">LOST YOUR PEN = NO PEN</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO PEN = NO NOTES</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO NOTES = NO STUDY</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO STUDY = FAIL</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">FAIL = NO DIPLOMA</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO DIPLOMA = NO WORK</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO WORK = NO MONEY</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO MONEY = NO FOOD</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO FOOD = SKINNY</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">SKINNY = UGLY</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">UGLY = NO LOVE</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO LOVE = NO MERRIAGE</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO MERRIAGE = NO CHIKLREN</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">NO CHIKLREN = ALONE</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">ALONE = DEPRESSION</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">DEPRESSION = SICKNESS</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">SICKNESS = DEAT</span></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">LESSON : DON'T LOSE YOUR PEN, YOU WILL BE DIE</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;"><br /></span></div>
<div style="text-align: left;">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 14px;">oleh : nurma yudhi a</span></div>
</div>
</div>
</div>
<span class="text_exposed_show" style="background-color: white; display: inline; font-family: 'lucida grande', tahoma, verdana, arial, sans-serif; font-size: 11px; line-height: 14px; text-align: left;">
</span>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1281303733914598635.post-73758894623670128702012-02-02T22:12:00.000+07:002012-03-09T03:16:19.925+07:00VISI MISI FAKULTAS EKONOMI oleh : Bapak Hatta Ruddin, SE, AK, MM (Dekan Fakultas Ekonomi)<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">MEWUJUDKAN
LANDASAN PELAKSANAAN OTONOMI PERGURUAN TINGGI MENUJU FE - UGL</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">TERDEPAN
YANG BERWAWASAN GLOBAL, ILMIAH DAN PROFESIONAL</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Sebagai
Dekan Yang Resmi Baru di lantik , pada Bulan Desember Lalu Hattarudin, SE, Ak,
MM, Beliau Menyimpulkan ada empat kata kunci dalam Menjalankan Visi nya, yaitu
Otonomi Perguruan Tinggi, terdepan,
wawasan global, Ilmiah dan Profesional.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Dengan
adanya otonomi perguruan tinggi diharapkan FE-UGL menjadi pusat penyelengaraan
dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi sebagai suatu masyarakat ilmiah
yang penuh cita-cita luhur, masyarakat berpendidikan yang gemar belajar dan
mengabdi kepada masyarakat serta melaksanakan penelitian yang menghasilkan
manfaat meningkatkan mutu kehidupan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"> Dengan demikian, terwujudnya landasan
otonomi perguruan tinggi tersebut diharapkan akan mampu untuk membawa
masyarakat dan Kabupaten Aceh Tenggara terdepan menuju kemajuan bidang
pendidikan, kejayaan dan kesejahteraan yang dicita-citakan melalui pemanfaatan
secara berkeadilan, optimal dan terkendali terhadap seluruh sumberdaya yang
dimiliki. Kebutuhan dan keinginan
Kabupaten Aceh Tenggara terdepan,
khususnya di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam sangat relevan mengingat
fungsinya sebagai daerah yang berbatasan dengan ibukota Sumatera Utara dan
diharapkan dapat menjadi pusat kemajuan pendidikan, kebudayaan dan
perekonomian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"> Wawasan global sebagai persyaratan FE
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER dalam membangun Kabupaten Aceh Tenggara untuk mencapai
kemajuan, kejayaan dan kesejahteraan yang dicita-citakan. Hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari
sejarah Aceh Tenggara dimana bisa dihuni oleh bermacam-macam suku dan agama
dengan rukun dan damai.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"> Ilmiah dan Profesional merupakan
ketentuan yang diamanatkan dalam Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan
tinggi adalah kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk
menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat yang memiliki kemampuan akademik. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Dengan
demikian, dalam rangka mewujudkan pengelolaan perguruan tinggi di daerah yang
profesional dan bermutu diharapkan akan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat
Kabupaten Aceh Tenggara, berbangsa dan bernegara. Sumberdaya sosial (social
capitals) perlu digali dan dimanfaatkan untuk mendukung proses pembangunan
dalam rangka tercapainya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable
development) demi terwujudnya masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara yang maju, sejahtera dan agamis/religius.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"> Sejalan Untuk Menunjang Visi Tersebut
Bapak Hattarudin, SE, Ak, MM, Juga Mempunyai Misi, Yaitu ” Meletakkan landasan
untuk mewujudkan FE-UGL yang maju, bermutu, dan memiliki kemampuan akademik
sebagai pusat penyelanggaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi
yang dapat meningkatkan mutu kehidupan masyarakat”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Didalam
misi itu terkandung Tiga pokok Unsur Yang mampu Mewujudkan Misi Dekan Fakultas
Ekonomi Tersebut, Yaitu : Pertama,
meletakkan landasan untuk mewujudkan FE-UGL yang maju, bermutu, dan
memiliki kemampuan akademik sebagai pusat penyelengaraan dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sebagai suatu masyarakat ilmiah, masyarakat yang
gemar belajar dan penuh pengabdian serta melaksanakan penelitian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Kedua,
menjadikan FE-UGL Sebagai pusat penyelengaraan dan pengembangan ilmu pengetahuan
yang profesional, berwibawa, serta berdedikasi yang penuh dengan pengabdian
tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Ketiga,
melakukan penelitian dan pengabdian guna mencapai masyarakat yang maju,
sejahtera, dan agamis yang memiliki kemampuan akademik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Tujuan
Visi dan Misi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Untuk
mencapai visi dan misi FE-UGL yang telah dirumuskan, maka tujuan pelaksanaan,
pembangunan dan pengembangan pendidikan selama masa jabatan Dekan Fakultas
Ekonomi, Dekan Mengarah kan visi dan misi nya
untuk beberapa tujuan, Yaitu : petama, mewujudkan landasan untuk
pelaksanaan otonomi perguruan tinggi pada tahun 2008 sebagai instrumen bagi
FE-UGL untuk membangun internalnya
secara mandiri dengan menekankan
pada prinsip-prinsip demokrasi, transfaransi, akuntabel, peran-serta
masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta memperhatikan potensi dan
keaneka-ragaman sumber daya intelektual yang ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Kedua,
“mewujudkan pengelolaan yang baik dan
Fungsionaris yang berwibawa, berorientasi terhadap peningkatan mutu pendidikan
fungsionaris dan profesionalisme, dan berdedikasi pengabdian yang tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Ketiga,
menyusun struktur dan sistem manajemen FE-UGL yang secara nyata dan
bertanggungjawab mulai dari kepengurusan jabatan struktural sampai fungsionaris
sesuai dengan keahliannya masing-masing untuk dapat melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pelaksana dalam mendidik, membangun dan mengembangkan
sekolah tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Keempat, menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk selanjutnya dapat
diaktualisasikan dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dan pengelolaan
Pemerintah Daerah secara konsisten.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Kelima,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan ketrampilan mahasiswa untuk
menghadapi persaingan kerja yang sangat kompetitif ke depan dalam rangka
otonomi daerah serta era globalisasi dan perdagangan bebas. Dan Yang terakhir,
“Memberdayakan seluruh potensi dan kekuatan akademis, khususnya Tri Dharma
Perguruan Tinggi, untuk meningkatkan pengembangan, pendidikan dan pengabdian
kepada masyarakat (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Sasaran
Visi dan Misi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Pertama,
tersusunnya landasan pelaksanaan FE-UGL pada tahun 2008 secara sistematis dan
operasional sebagai pedoman dan arahan bagi Sekolah tinggi untuk membangun
daerahnya secara mandiri dengan menekankan pada prinsip-prinsip demokrasi,
transfaransi, akuntabel, peran-serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta
memperhatikan potensi dan keaneka-ragaman sumber daya intelektual yang ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Kedua,
terwujudnya pengelolaan yang baik dimana para pelaksana sekolah tinggi yang
berwibawa, berorientasi terhadap peningkatan mutu dan profesionalisme, dan
berdedikasi pengabdian yang tinggi mampu bertindak sebagai fasilitator untuk
memeran-sertakan seluruh pelaku pembangunan (stakeholder) dalam suatu bentuk
kerjasama/kemitraan yang sinergis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Ketiga,
terwujudnya struktur dan sistem manajemen FE-UGL yang produktif, efektif, dan
efisien yang secara nyata mulai dapat merealisasikan perwujudan FE-UGL yang
maju, aman, bermutu, religius, dan rapi untuk dapat melaksanakan fungsinya
sebagai pusat pengembangan dan penyelenggaraan serta sebagai pusat kemajuan,
pendidikan, kebudayaan dan perekonomian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Keempat,
terwujudnya sistem dan iklim pendidikan yang demokratis dan partisipatif untuk
mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat serta menurunkan
ketergantungan masyarakat kepada pemerintah dalam mencapai kehidupan yang lebih
baik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Kelima,
meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua masyarakat agar
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Keenam,
dengan banyaknya mahasiswa PNS bisa mewujudkan Aparatur Pemerintah Daerah yang
kinerja tinggi dan berwibawa yang berorientasi kepada pelayanan masyarakat,
profesional, dan berdedikasi tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">strategi<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Demi
pencapain visi dan misi tersebut, Dekan Fakultas Ekonomi memiliki Starategi,
Yaitu: Pertama, restrukturisasi dan revitalisasi kelembagaan FE-UGL untuk
meningkatkan kapasitas, produktivitas, efektivitas dan efisiensi, khususnya
dalam menghadapi otonomi daerah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Kedua,
memacu meningkatnya kualitas sumberdaya manusia, baik fungsionaris maupun
mahasiswa, terutama melalui aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Ketiga,
meningkatkan proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis dengan peningkatan
keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;">Keempat,
penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan pelaksanaan otonomi manajemen
pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 6.0pt; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-justify: inter-ideograph;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; line-height: 115%;"> Dengan Strategi tersebut diharapkan
visi, misi, dan tujuan pelaksanaan pengelolaan pedidikan Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS GUNUNG LEUSER dapat terwujud
secara efektif dengan melibatkan berbagai pihak secara aktif dalam penyelegaraan
pendidikan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>Sema FE. Universitas Gunung Leuserhttp://www.blogger.com/profile/15255616397812766479noreply@blogger.com0