Rabu, 16 Januari 2013

UNTUK APA KULIAH?


Menurut saya, kuliah tidak hanya untuk mencari ijazah saja. Tidak hanya untuk mendapatkan title sarjana, memakai toga dengan gelar yang sedemikian rupa dan asumsi mudah mendapatkan kerja. Kuliah juga bukan hanya proses pembelajaran formal yang wajib diikuti oleh seluruh individu, karena pada kenyataannya tidak semua orang sukses bertitle sarjana. Beberapa diantaranya hanya tamatan SMA, bahkan lebih rendah, namun mereka pandai mengatur strategi untuk bisa mengembangkan usahanya yang tentunya disertai tekad, kerja keras dan doa yang kuat.

Kuliah. Sebagian orang menganggapnya kuliah adalah hal yang percuma. “Alah, wong S1 saja banyak yang nganggur, kuliah nggak kuliah sama saja, belajar kan bisa dari mana aja.”. Ada lagi yang mengatakan, bahwa kuliah itu Cuma formalitas saja, bahkan penjurusan yang bersifat “umum” dan tidak spesifik hanyalah kamuflase saja. Bayangkan, pada kenyataannya, lulusan ini bekerja disitu, lulusan itu malah bekerja disini. Begitu misalnya, katanya.

Pelajaran memang bisa didapatkan darimana saja, namun bagi orang yang menghargai waktu, mencintai dirinya sendiri dan berfikir maju, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Setidaknya, dengan stereotype sebagian orang yang seperti itu terhadap pendidikan di bangku kuliah, kita bisa mematahkannya, yaitu dengan menjadi mahasiswa teladan. Mahasiswa yang tidak hanya kuliah-pulang-sesekali disambi bermain. Di samping kuliah, kita bisa mengadopsi aktivitas-aktivitas lain seperti membaca buku di perpustakaan, bergabung ke komunitas yang bidangnya sesuai dengan minat kita, atau sambil bekerja freelance yang sesuai dengan bidang kita untuk memantapkan karir kita selanjutnya. Hal-hal tersebut menurut saya adalah pilihan dari orang-orang yang mencintai ilmu dan suka belajar.

Semuanya memang kembali kepada diri kita sendiri. Yang penting, ada konsep untuk maju. Ada pola pikir untuk menjadi pribadi yang lebih baik agar bisa memberikan kontribusi untuk kehidupan di sekitar kita, khususnya kepada masyarakat. Pengabdian kita untuk kemajuan masyarakat sangatlah diperlukan mengingat kehidupan tak pernah jauh dari dilemma dan konflik yang merujuk pada labilnya kondisi di berbagai bidang. Intinya, masa depan masih membutuhkan orang-orang hebat, ya, kalau bukan kita, siapa lagi penerusnya.
Kuliah dan tidak kuliah, jangan pernah menyamakan itu. Memang terkadang ada orang yang kuliahnya terkesan “nyeleneh” atau asal-asalan. Namun, jangan pukul rata atas semua itu. Orang yang betul-betul kuliah, betul-betul terlibat dalam atmosfir perkuliahan dan belajar dengan total di dalamnya, tidak bisa disamakan dengan mahasiswa yang belajarnya hanya datang, duduk dan diam di kelas kemudian pulang. Apalagi jika disamakan dengan orang yang tidak kuliah. Namun bukan berarti juga orang yang tidak kuliah lebih buruk, tidak juga. Semuanya tergantung pembawaan diri masing-masin individu dan bagaimana kondisi lingkungan di sekitar mereka.

Lantas, apa yang sebenarnya menjadi pembeda? Jawabannya adalah pola pikir. Setidaknya, kuliah itu dapat mematangkan pola pikir. Dalam perkuliahan, kita dituntut untuk cepat dan sigap dalam mengambil keputusan. Kita dijejali begitu banyak tugas dengan deadline yang ditentukan, hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan individu dalam manajemen waktu. Setidaknya, dengan terbiasa dengan hal-hal seperti itu, kita terlatih untuk bijak dalam memutuskan sesuatu dan dapat menganalisanya terlebih dahulu. Karena dengan banyaknya pengalaman yang didapat saat kuliah, kepekaan kita akan terlatih. Semakin banyak pengalaman, maka semakin peka. Dengan kepekaan itu, kita bisa menyadari konsekuensi apa saja dari keputusan yang akan diambil dan bisa menimbangnya dengan baik sesuai maksud dan tujuan.

Saya selalu ingat kata-kata dosen saya, “Seorang sarjana, walaupun ia pada akhirnya hanya menjadi Ibu Rumah Tangga saja, pasti dia akan beda. Beda dalam mendidik anak-anaknya. Jadi, kuliah itu tidak ada yang sia-sia.”. Kata-kata itu terus terpikir dalam benak saya. Itu bagi perempuan, dan bagi laki-laki, bekerja adalah sebuah keharusan. Maka, semakin banyak pengalaman, semakin luas relasi yang didapat semenjak perkuliahan, maka semakin peka dan semakin bijaklah kita.

Jadi, apapun masa depan kita, tergantung pada kredibilitas yang kita tentukan dari sekarang. Kuliah dan tetap semangat my friends!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar