Menurut saya, kuliah
tidak hanya untuk mencari ijazah saja. Tidak hanya untuk mendapatkan title
sarjana, memakai toga dengan gelar yang sedemikian rupa dan asumsi mudah
mendapatkan kerja. Kuliah juga bukan hanya proses pembelajaran formal yang
wajib diikuti oleh seluruh individu, karena pada kenyataannya tidak semua orang
sukses bertitle sarjana. Beberapa diantaranya hanya tamatan SMA, bahkan lebih
rendah, namun mereka pandai mengatur strategi untuk bisa mengembangkan usahanya
yang tentunya disertai tekad, kerja keras dan doa yang kuat.
Kuliah. Sebagian orang
menganggapnya kuliah adalah hal yang percuma. “Alah, wong S1 saja banyak yang
nganggur, kuliah nggak kuliah sama saja, belajar kan bisa dari mana aja.”. Ada
lagi yang mengatakan, bahwa kuliah itu Cuma formalitas saja, bahkan penjurusan
yang bersifat “umum” dan tidak spesifik hanyalah kamuflase saja. Bayangkan,
pada kenyataannya, lulusan ini bekerja disitu, lulusan itu malah bekerja
disini. Begitu misalnya, katanya.
Pelajaran memang bisa
didapatkan darimana saja, namun bagi orang yang menghargai waktu, mencintai
dirinya sendiri dan berfikir maju, ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk
menuntut ilmu setinggi-tingginya. Setidaknya, dengan stereotype sebagian orang
yang seperti itu terhadap pendidikan di bangku kuliah, kita bisa mematahkannya,
yaitu dengan menjadi mahasiswa teladan. Mahasiswa yang tidak hanya
kuliah-pulang-sesekali disambi bermain. Di samping kuliah, kita bisa mengadopsi
aktivitas-aktivitas lain seperti membaca buku di perpustakaan, bergabung ke
komunitas yang bidangnya sesuai dengan minat kita, atau sambil bekerja
freelance yang sesuai dengan bidang kita untuk memantapkan karir kita
selanjutnya. Hal-hal tersebut menurut saya adalah pilihan dari orang-orang yang
mencintai ilmu dan suka belajar.
Semuanya memang kembali
kepada diri kita sendiri. Yang penting, ada konsep untuk maju. Ada pola pikir
untuk menjadi pribadi yang lebih baik agar bisa memberikan kontribusi untuk
kehidupan di sekitar kita, khususnya kepada masyarakat. Pengabdian kita untuk
kemajuan masyarakat sangatlah diperlukan mengingat kehidupan tak pernah jauh
dari dilemma dan konflik yang merujuk pada labilnya kondisi di berbagai bidang.
Intinya, masa depan masih membutuhkan orang-orang hebat, ya, kalau bukan kita,
siapa lagi penerusnya.
Kuliah dan tidak
kuliah, jangan pernah menyamakan itu. Memang terkadang ada orang yang kuliahnya
terkesan “nyeleneh” atau asal-asalan. Namun, jangan pukul rata atas semua itu.
Orang yang betul-betul kuliah, betul-betul terlibat dalam atmosfir perkuliahan
dan belajar dengan total di dalamnya, tidak bisa disamakan dengan mahasiswa
yang belajarnya hanya datang, duduk dan diam di kelas kemudian pulang. Apalagi
jika disamakan dengan orang yang tidak kuliah. Namun bukan berarti juga orang
yang tidak kuliah lebih buruk, tidak juga. Semuanya tergantung pembawaan diri
masing-masin individu dan bagaimana kondisi lingkungan di sekitar mereka.
Lantas, apa yang
sebenarnya menjadi pembeda? Jawabannya adalah pola pikir. Setidaknya, kuliah
itu dapat mematangkan pola pikir. Dalam perkuliahan, kita dituntut untuk cepat
dan sigap dalam mengambil keputusan. Kita dijejali begitu banyak tugas dengan
deadline yang ditentukan, hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan
individu dalam manajemen waktu. Setidaknya, dengan terbiasa dengan hal-hal
seperti itu, kita terlatih untuk bijak dalam memutuskan sesuatu dan dapat
menganalisanya terlebih dahulu. Karena dengan banyaknya pengalaman yang didapat
saat kuliah, kepekaan kita akan terlatih. Semakin banyak pengalaman, maka
semakin peka. Dengan kepekaan itu, kita bisa menyadari konsekuensi apa saja
dari keputusan yang akan diambil dan bisa menimbangnya dengan baik sesuai
maksud dan tujuan.
Saya selalu ingat
kata-kata dosen saya, “Seorang sarjana, walaupun ia pada akhirnya hanya menjadi
Ibu Rumah Tangga saja, pasti dia akan beda. Beda dalam mendidik anak-anaknya.
Jadi, kuliah itu tidak ada yang sia-sia.”. Kata-kata itu terus terpikir dalam
benak saya. Itu bagi perempuan, dan bagi laki-laki, bekerja adalah sebuah
keharusan. Maka, semakin banyak pengalaman, semakin luas relasi yang didapat
semenjak perkuliahan, maka semakin peka dan semakin bijaklah kita.
Jadi, apapun masa depan
kita, tergantung pada kredibilitas yang kita tentukan dari sekarang. Kuliah dan
tetap semangat my friends!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar